Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Petani, Penulis

Awal Ramadan Pasar Kawak Sepi Pengunjung

Diperbarui: 24 Maret 2023   03:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal Ramadan, pasar tradisional sepi. Foto dokumentasi pribadi

Setelah beres semua pekerjaan rumah, saya ke pasar Kawak diantar suami. Suami heran, katanya kenapa harus ke pasar kan sudah pesan ayam panggang kampung ke UMKM yang ada di desa. 

Namanya emak-emak selalu ada yang kurang.

"Sayurannya belum, daging, ikan juga belum," sanggah saya.

"Ko jadi boros awal Ramadan? Jangan gitu, Mah!" Suami kembali ngeles.

Saya menjelaskan jika ke pasar akan membeli daging untuk bekal anak cewek saat kembali ke Surabaya.

Sejak anak cewek kuliah di Surabaya, setiap dia pulang ke Madiun, saya membuatkan dia rendang, ayam ungkeb, sambel terasi. Itu untuk penghematan biaya makan anak juga menjaga asupan proteinnya selama ngekos.

Setelah dijelaskan, suami baru mengerti tujuan saya ke pasar, bukan sekadar menumpuk makanan untuk makan sahur dan buka selama puasa.

Belanja di awal Ramadan di pasar. Foto dokumentasi pribadi

Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Kawak

Saya biasa belanja kebutuhan makanan ke pasar Kawak Madiun selain ke warung dekat rumah. Kata sebagian orang, harga panganan di Pasar Kawak lebih mahal dari pasar tradisional lainnya.

Kalau menurut saya sama saja. Kalaupun ada barang yang mahal, itu sesuai dengan kualitasnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline