Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Petani, Penulis

Police Art Festival pada Hari Disabilitas Internasional 2022

Diperbarui: 14 Desember 2022   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Police Art Festival 2022 dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional. Foto Dokpri

Sejak tanggal 3 Desember 1992 Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan sebagai Hari Disabilitas Internasional atau International Day of People with Disabled.

Ini menjadi sejarah bagi kaum penyandang disabilitas untuk mendapat hak sebagaimana masyarakat lainnya agar martabat, kesejahteraannya meningkat. Pun memberi wawasan pada masyarakat terkait persoalan yang dihadapi para penyandang disabilitas. 

Sebagai keluarga disabilitas, saya merasakan perubahan-perubahan dengan adanya perlindungan dari pemerintah melalui Hari Disabilitas dan Undang-undang Disabilitas. Masyarakat, pemerintahan semakin bersinergi mendorong disabilitas untuk berkarya.

Salah satunya yang baru saja kami alami. Melalui Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, suami diundang untuk mengikuti Police Art Festival 2022 di Surabaya, 1 Desember 2022.

Keseruan Police Art Festival 2022

On The Spot pada acara Police Art Festival. Foto dok. Yanuar Herlambang/Humas Polda

Police Art Festival 2022 digelar di galeri Merah Putih yang bertempat di Balai Pemuda, Surabaya pada tanggal 1 Desember 2022. 

Sebelumnya kami sudah dihubungi Bidhumas Polda Jatim, Pak Gandi dan Pak Yanuar Herlambang untuk datang ke Surabaya pada tanggal 30 November dan menginap di Wisma Dewi Sri.

Wisma ini berada di kawasan Bulog, sepertinya memang milik Bulog dan tidak jauh dari dari Polda. Agak lumayan bersih dan kamar luas, tetapi untuk keramik dan bangunan sepertinya sudah lama, juga  pemanas air yang rusak. Untungnya kami sudah biasa mandi air dingin walaupun hujan dan adem.

Foto bersama Pak Gandi dan Pak Herlambang, 

Selain suami ada juga Sadikin Part atau sering dipanggil Pak Dikin, pelukis dari Malang. Kedua pelukis ini sama-sama tergabung di AMFPA. Mereka melukis menggunakan mulut dan kaki, karena tidak memiliki tangan yang lengkap.

Berhubung keduanya sama-sama anggota AMFPA, tentunya sudah saling kenal sejak lama, tetapi jarang jumpa. Jika ada pameran yang kebetulan diikuti bareng ya kami bertemu, seperti saat Pasar Seni Lukis Indonesia yang berakhir tanggal 27 November 2022.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline