Lihat ke Halaman Asli

Sri Patmi

Bagian Dari Sebuah Kehidupan

Artikel Sri Patmi: Rahasia Tanah Suwung

Diperbarui: 5 Januari 2021   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Tempat kita berpijak saat ini adalah tanah. Adakah diantara manusia dimuka bumi ini yang berpijak pada tempat selain tanah? Meski fakta dari sains dan pengetahan sudah menunjukkan sebagian besar permukaan bumi terdiri dari 70% air. 

Maukah manusia tinggal dan beraktivitas di air dan samudera yang luas? Segala ancaman lebih berbahaya akan datang tanpa diduga. Prediksi marabahaya bisa datang dan menekan ke segala arah.

Bayangkan saja dalam satu atau dua bulan tinggal di hamparan samudera yang luas. Dengan peralatan yang super canggih diciptakan manusia untuk memanipulasi keadaan seperti keindahan semula. 

Tempat ternyaman untuk kembali adalah kaki yang menyentuh pada tanah. Jika pernah menjelajah pergi menggunakan sayap buatan hingga bisa terbang kemanapun, kemana manusia akan merasa nyaman untuk berpijak?

Jadi kita ini sebagai apa di muka bumi ini?

Memahami rahasia kehidupan ini sama halnya dengan memahami berarti memahami bentuk nyata penciptaan kehidupan itu sendiri. Memasukkan tangan dengan kepalan kearah air, kita tidak akan pernah mendapat apa-apa. Tetapi jika kita membuka kepalan itu, kita akan mendapatkan air dan dapat membasuh kepala untuk mensucikan dan membersihkan.

Apakah kepalan tangan keangkuhan atau tangan terbuka dengan pengorbanan untuk menerima segala bentuk pengetahuan tanpa batasan? Saat bermohon dan meminta kepada Yang Maha Esa, apakah kepalan tangan atau tangan terbuka untuk menampung segalanya?

Sebenarnya unsur apa yang membentuk kita saat ini? Bagaimana manusia bertahan hidup? Apa fungsinya? Bagaimana manusia mati? Apa yang terjadi setelah hadirnya kematian?

Badan manusia berasal dari tanah. Unsur cair yang mengalir dalam darahnya dengan segala unsur kebaikan didalamnya. Api memberikan titik beku dalam bentuk hangat dan dinginnya menuju pertemuan kedua sumber itu. Ruang yang kosong dibagian tengahnya. Pada ruang kosong  itu ada keyakinan, keinginan, hawa nafsu, emosi. Siapapun terbentuk dari unsur yang mendasar tanah. Hal ini berkaitan dengan proses penciptaannya dengan Sang Pencipta.

Jika semua proses penciptaan dan hubungan ini mengakar ke tanah, mengapa manusia hancur oleh tanah? Jika manusia diciptakan dari tanah, mengapa hancur oleh tanah?

Sejatinya manusia berasal dari tanah akan kembali kepada tanah. Apa yang tersisa ketika manusia sudah dikuburkan tanah. Sebagian besar luluh lantah hanya tersisa sebentuk tulang yang disebut tulang sulbi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline