Lihat ke Halaman Asli

sri Handayani

Memenuhi tugas KKN-DR

Perkembangan Remaja Berkenaan dengan Kehidupan Berkeluarga

Diperbarui: 14 Agustus 2020   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan Remaja Berkenaan Dengan Kehidupan Berkeluarga

Secara teoretis, masa remaja dpat dibagi menjadi dua fase, yaitu fase pertama adalah pubertas dan fase kedua adalah adolesens. Fase pertama menitik beratkan pada perkembangan fisik dan seksual,  serta pengaruhnya pada gejala psikososial. Sedangkan pase kedua menitik beratkan pada aspek nilai, moral,  pandangan fisik, dan hubungan kemasyarakatan.

Berdasarkan pada pembagian masa remaja kedalam dua fase tersebut, pembahasan tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan berkeluarga menitik beratkan pada masa remaja. Fase kedua yaitu fase adolesens,  tugas perkembangan yang berkaitan dengan kehidupan keluarga merupakan tugas yang sangat penting dan hafus dapat diselesaikan  dengan baik meskipun dirasakan sangat berat. Ini cukup beralasan karena selama tahun pertama dan kedua perkawinan, pasangan muda harus melakukan penyusaian diri satu sama lain terhadap anggota keluarga masing - masing.

Dari sekian banyak masalah penyesuain diri dalam kehidupan berkeluarga atau perkawinan, ada emapat (4) unsurutama yang penting bagi kebahagian perkawinan, yaitu :  
A.  Penyesuaian dengan pasangan
B.  Penyesuaian seksual
C.  Penyesuaian keuangan
D.  Penyesuaian dengan pihak keluar masing masing.

Berkaitan dengan empat (4) penyusuain diri remaja dalam kehidupan keluarga dan perkawinan, ada sejumlah faktor yang mempengaruhinya, yaitu sebagai berikut.

1. Faktor yang mempengaruhi penyesuaian terhadap pasangan ialahkonsep tentang pasangan yang ideal,  pemenuhan kebutuhan, kesamaan latar belakang, minta, kepentingan bersama, kepuasan nilai, konsep peran, dan perubahan dalam pola hidup.
2.  Faktor penting yang mempengaruhi penyesuain seksual ialah perilaku seksual. Pengalaman seksual masa lalu, dorongan seksual, pengalaman seksual marital awal, serta sikap terhadap penggunaan alat kontrasepsi.
3.  Faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri dengan pihak keluarga pasangan ialah seterotipe tradisional, keinginan untuk mandiri, fanatisme keluarga, mobilitas sosial,   anggota keluarga berusia lanjut, dan bnatuan keuangan keluarga pasangan.

Masih dalam konteks penyesuaian diri dalam kehidupan berkeluarga dan perkawinan, ada sejumlah kriteria keberhasilan penyesuaian kehidupan berkeluarga dan perkawinan, adalah :  
 
A.  Kebahagian pasangan suami istri
B.  Hubungan yang baik antara anak dan orang tua
C.  Penyesuaian yang baik dari anak - anak
D.  Kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat
E.  Kebersamaan
F.  Penyesuaian yang baik dalam masalah keuangan
G.  Penyesuaian yang baik dari pihak keluarga pasangan.

Biografi Penulis

Nama : Sri Handayani Jurusan : Pemikiran Politik Islam  UIN Sumatera Utara

DPL : Syarbaini Shaleh S.Sos, M.Pd




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline