Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Songong-Bodong

Diperbarui: 15 Juni 2022   02:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi  |  Songong-Bodong

Soetiyastoko

Omong kosong
bengang-bengong
nongkrong-nongkrong
sampai ngalong
kuras isi kantong

Slonang-slonong
asal ngomong
tapi bukan lenong
juga bukan anak singkong
bukan anak Cibinong

Anak-anak songong
ber-udel bodong
jiwa-nya kosong
atitude-nya gosong
bak, sundelbolong
kalah sopan, sama kingkong

(Begitulah jadinya, anak-anak yang dinafkahi dengan uang maksiat : korupsi, manipulasi, pemerasan, garong dan segala kongkalingkong)

Kasihani, dong

itu, anak-anak gondrong,

perongrong

Jangan digonggong

Apalagi di dorong-dorong,

dimasukan ke gorong-gorong

(Yang salah, orangtua-nya !)

***

Pagedangan, siang hari bolong, Selasa 14 Juni 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline