Lihat ke Halaman Asli

Zulfikar Akbar

TERVERIFIKASI

Praktisi Media

Rafly, Aceh dan Musik Etnik

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rafly, penyanyi etnik yang konsisten dalam nilai keacehannya

[caption id="attachment_108467" align="alignleft" width="300" caption="Rafly, penyanyi etnik yang konsisten dalam nilai keacehannya"][/caption]

Yaa Rasuulullah, yaa habiibullah

Ka sep keuh bala nyang neubri

Kamoe leumoeh cit hana daya

Laa haula walaa quwwata illa billah

(Terj: ya rasuulullah ya habiibullah. Cukuplah sudah bala Kau beri. Kami lemah tiada daya. Laa haula walaa quwwata illa billah).

Lelaki itu mengalunkan suara tinggi melengking, terkadang merendah, memecah langit-langit Aceh. Rafli, nama lelaki itu. Sosok yang bisa dengan tegas bisa saya sebutkan sebagai satu-satunya penyanyi yang begitu istiqamah mengangkat lagu-lagu orisinil berbau etnik Aceh. Lengkingan suaranya memang sangat tinggi, sehingga dengan begitu mudah merasuk ke telinga. Tidak berhenti di sana, bahkan dalam waktu beberapa jenak saja, sudah berpindah ke hati.

Jauh, sebelum lagu itu dikenal masyarakat Tanoeh Serambi Mekkah itu. Di mana-mana, masyarakat Aceh sudah begitu akrab juga dengan nyanyian syahdunya. Sehingga, ibu-ibu sampai ke anak kecil menyanyikan lagu-lagu penyanyi asal Aceh Selatan itu. Seperti:

Yaa Rabbana, ya Tuhan kamoe

Tuloeng kamoe nyoe, hudep lam donya

Beuneupeuampoen, sigala desya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline