Lihat ke Halaman Asli

Aming Soedrajat

Aming soedrajat

Putusan Golkar, Hoaks atau Asli

Diperbarui: 23 September 2017   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak hari kemarin media sosial diramaikan dengan beredarnya surat  yang di tanda tangani oleh Ketua DPP Partai Golkar Setya Novanto dan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham.

Beredarnya surat keputusan tersebut sebenarnya bisa dipastikan kalau draft surat tersebut asli, walaupun belum ada cap basah, no surat dan tanggal.

Namun pada akhirnya, surat tersebut di bantah dan di anggap Hoax oleh pengurus dan Sekjen Partai Golkar itu sendiri.

Kenapa Surat tersebut bisa menjadi Hoax dan tidak benar?

Sederhana saja kenapa surat tersebut bisa menjadi Hoax, karena surat keputusan tersebut bocor ke, apa bila tidak bocor bisa di pastikan surat itu asli. mungkin karena ketahuan jadi di nyatakan hoax

Kejanggalan terbesar sepertinya jelas tertuju kepada Tanda tangan ketua umum Partai Golkar itu sendiri, Setya Novanto. Keadaan Setya Novanto semenjak menjadi tersangka kasus e-Ktp kesehatannya mulai menurun.

Apalagi beredar informasi setya novanto baru selesai menjalani operasi jantung. Dan menderita banyak komplikasi penyakit, mulai dari gula darah, vertigo, gula darah dan gangguan ginjal. Dan dari media yang beredar juga jantungnya tersumbat mencapai 80%.

Bayangkan, dengan kondisi yang seperti itu, dan baru selesai operasi Setya Novanto masih bisa memimpin rapat untuk memutusakan pasangan calon gubernur dan wakil gubenur tanpa ketahuan oleh KPK dan undangan kepada pengurus DPD Partai Golkar Jawa Barat.

Dengan beredarnya surat tersebut jelas membuat Kader Golkar di daerah Jawa Barat jelas gaduh, apalagi bagi mereka yang bersama-sama dan bahu membahu untuk menjadikan Golkar menjadi Partai dengan elektabitas tertinngi di jawa barat meras di hianati oleh bapaknya sendiri.

Pengibaran bendera setengah tiang mungkin penolakan sederhana, tapi para pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar se jawa barat, telah sepakat apabila surat tersebut untuk calon lain, mereka akan mengundurkan diri secara bersamaan.

Apabila kejadiaanya seperti itu, maka yang paling rugi jelas Partai Golkar itu sendiri. Mesin partai tidak akan berjalan, besar kemungkinan peluang Partai Golkar untuk memenangkan Pilgub Jabar akan semakin kecil karena matinya mesin partai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline