Untuk menahan laju penurunan harga ayam jenis broiler atau pedaging, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Persatuan Insan Perunggasan - Pinsar akan melaksanakan operasi pasar khusus, untuk menjual ayam jenis tersebut dengan harga 25 ribu Rupiah per ekor.
Pasar murah khusus ayam akan digelar mulai 29 Agustus hingga 3 September di 7 titik berbeda, di antaranya Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
Saat menghadiri acara rapat koordinasi pengunggasan di kantor Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel pada Selasa lalu, Sekdaprov Kalsel - Abdul Haries Makkie menjelaskan, saat ini harga ayam broiler di tingkat peternak hanya mencapai 10 ribu Rupiah per kilogram, atau sangat jauh di bawah biaya peternakannya yang mencapai 19 ribu Rupiah. Akibatnya, banyak peternak yang mengalami kerugian, karena harus kembali menyimpan daging ayam potong yang rentan mengalami pembusukan.
Operasi ini menurut Haris mampu mengurangi kelebihan stok ayam, sehingga tidak terjadi penumpukan berlebihan yang menjadi salah satu penyebab anjloknya harga ayam di tingkat peternak.
Setelah pelaksanaan pasar murah khusus ayam, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan melakukan evaluasi harga unggas, untuk meningkatkan kembali harga ayam jenis broiler, hingga mampu menembus harga 15 ribu Rupiah per kilogram di tingkat peternak.
Tim Satgas Pangan Kalsel sendiri terus melakukan pemantauan harga ayam, agar tidak terjadi permainan harga di tingkat tengkulak yang mencari keuntungan pada saat harga ayam anjlok. (Rz)