Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Selamat Indra Sjafri dan Timnas Indonesia U-22, Dihargai AGA Siwo PWI

Diperbarui: 30 Agustus 2023   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Supartono JW

Bila sudah berupaya dan berjuang melalui proses dan cara yang benar serta baik, lalu menghasilkan kesuksesan dan prestasi, maka apresiasi akan datang sendiri menghargai.

Drs. Supartono, M.Pd / Supartono JW
Pengamat pendidikan nasional dan sosial
Pengamat sepak bola nasional

Sebagai publik pecinta sepak bola nasional, saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Pusat yang telah menghargai upaya dan perjuangan Timnas Indonesia U-22 yang telah menjuarai SEA Games 2023 Kamboja, dengan Anugerah Golden Award (AGA) VI 2023.

Sekali dayung dua pulau terlampau, Anugerah AGA VI 2023 dari Siwo PWI Pusat dalam Kategori Umum, mengapresiasi dan menghargai Timnas Indonesia U-22 sebagai Tim Terbaik dan Indra Sjafri sebagai Pelatih Terbaik.

Saya menyebut, bila sudah berupaya dan berjuang melalui proses dan cara yang benar serta baik, lalu menghasilkan kesuksesan dan prestasi, maka apresiasi akan datang sendiri menghargai.

Apa yang dilakukan oleh Siwo PWI Pusat menghargai dan mengapresiasi atlet-atlet berprestasi di Indonesia secara konsisten, saya acungkan jempol. Saya mendoakan agar AGA Siwo PWI Pusat ini akan terus ada, sebab keberadaannya akan menjadi motivasi tersendiri bagi para atlet berprestasi di Indonesia.

Menghargai dan mengapresiasi

Perlu saya kemukakan di sini, sikap menghargai dan mengapresiasi, umumnya bagi masyarakat di Indonesia yang tingkat pendidikannya masih tertinggal dari negara lain, masih menjadi barang langka, barang mahal.

Karenanya, bila ada perorangan, kelompok, golongan, instansi, institusi, sampai pemerintahan RI, melakukan apresiasi dan memberikan penghargaan untuk perorangan/tim/kelompok/golongan/masyarakat yang berprestasi, sudah pasti, siapa yang memiliki ide atau otak di balik kegiatan apresiasi dan penghargaan itu, dapat saya pastikan orang-orang terdidik yang kaya pikiran dan kaya hati. Orang-orang yang berbesar hati dan rendah hati.

Sebagai contoh, sepanjang perjalanan kehidupan saya, di lingkungan pekerjaan dan hobi saya. Saya sempat merasakan berada di lingkungan orang-orang yang sangat pelit atau susah atau tertutup mata hatinya untuk memberikan apresiasi atau penghargaan, meski ada prestasi yang telah dicapai.

Setelah saya telusuri, ternyata siapa di balik orang-orang itu, adalah orang-orang yang miskin pikiran dan miskin hati, meski sudah terdidik. Bahkan mereka hanya berpesta pora untuk kelompok dan golongannya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline