Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat

PSSI Bayar Subsidi Klub Liga 1 dan 2, Investigasi, dan Muncul Kandidat Pimpinan PT LIB

Diperbarui: 21 Mei 2020   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Supartono JW

Lebaran tinggal 2 hari, namun dipastikan semua Klub Liga 1 dan Liga 2 akan dapat menyelesaiakan masalah finansialnya seperti gaji pemain, dll, sebelum Lebaran tiba. Apa pasalnya? 

Klub Liga 1 dan 2 terima subsidi, ancaman APPI

Rabu malam (20/5/2020) PSSI melalui Ketua Umumnya telah mentransfer dana subsidi kepada masing-masing klub Liga 1 sebesar Rp 520 juta dan klub Liga 2 sebesar Rp 350 juta, utuh tanpa potongan apa pun. Untuk klub Liga 1 merupakan subsidi termin 2 dan klub Liga 2 subsidi termin 1.

Mengapa yang membayar talangan subsidi kepada klub, PSSI? Jawabnya, bagaimana pun dalam kondisi PT LIB yang sedang sengkarut, ditambah lagi adanya ancaman dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) yang akan melaporkan PSSI ke FIFA akibat masalah tunggakan gaji pemain di klub Liga 2 seperti PSPS, Kalteng Putra, Perserang, PSMS, dan Mitra Kukar, maka PSSI bertanggungjawab. 

Meski saya melihat, dengan ancamannya, APPI ini nampak seperti memiliki "kepentingan". 

Apakah PSSI sedang kelebihan uang, sehingga menalangi dana yang sewajibnya menjadi ranah PT LIB? Tidak. 

Alhamdulillah, tetap ada pihak yang mensuport PSSI dalam kondisi sulit. Artinya, PSSI masih dipercaya oleh pihak/stakeholder lain, yang juga satu visi-misi tujuan memajukan sepak bola nasional. 

Dengan dibayarkannya tunggakan subsidi termin kedua kepada klub Liga 1 dan Liga 2, maka untuk sementara masalah PT LIB menyoal subsidi teratasi. 

Semoga direksi klub yang sampai menggadaikan BPKB, dapat kembali menarik BPKB nya. 

Babak baru PT LIB, investigasi

Kendati menyoal subsidi klub yang nunggak sementara sudah ditalangi oleh PSSI, masalah PT LIB baru di babak awal dan dipastikan akan ada babak lanjutan. Sebab, persoalannya bukan hanya pada mundurnya Direktur dan para Komisaris, lalu masalah clear. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline