Lihat ke Halaman Asli

Siti Fatimah

SDN Grogol Selatan 01

Seni Menegur Tanpa Melukai Hati

Diperbarui: 20 Oktober 2022   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seni Menegur Tanpa Melukai Hati

Sering kali kita tidak sependapat dengan pemikiran atau perbuatan orang lain atau kita lihat orang lain melakukan kesalahan. Kemudian kita berusaha untuk menegurnya. Namun, acapkali teguran kita membuat orang lain sakit hati. Akhirnya yang terjadi adalah rusaknya hubungan, permusuhan, dan bahkan perpecahan. Lalu bagaimana cara menegur yang baik tanpa melukai hati orang lain?

1. Jangan menegur di depan umum

Menegur di depan umum atau banyak orang tentu akan membuat orang yang kita tegur merasa malu. Bukannya memperbaiki kesalahnnya, justru orang tersebut akan menjauhi dan membenci kita. Kita pun tentu tidak mau jika diperlakukan seperti ini. Maka, hindarilah menegur orang lain di depan umum. Begitu juga jika forum yang kita gunakan adalah chat. Maka jangan sekali-kali menegur orang di group. Usahakan menegur secara langsung, face to face atau melalui chat pribadi. Hal ini akan lebih berkesan bagi orang yang ingin kita tegur.

2. Gunakan bahasa yang baik

Jangankan menegur, dalam percakapan biasa saja, tentu kita tidak suka bila lawan bicara kita menggunakan bahasa yang kasar. Terlebih saat menegur, usahakan menggunakan kalimat, diksi, dan bahasa yang baik. Hal ini tentu membuat orang yang kita tegur bisa menerima dengan baik.

3. Awali dengan narasi

Dalam menegur sebaiknya kita tidak langsung to the poin, tetapi ajak dulu ngobrol dengan kalimat pembuka. Sehingga orang yang kita tegur tidak merasa kaget dengan teguran kita. Narasi awal ini sebaiknya yang ada kaitannya dengan topik teguran yang akan kita sampaikan. Kita bisa menggunakan kalimat yang dapat menggiring orang tersebut menyadari akan kekeliruannya tetapi tidak sadar bahwa kita telah menegurnya secara halus.

4. Selingi dengan bercanda

Dalam menyampaikan teguran kepada orang lain, sebaiknya jangan terlalu kaku atau formal. Selingi dengan sedikit candaan agar lawan bicara kita tetap merasa enjoy dan nyaman dengan kita. Bila susasana itu terbentuk, maka lebih besar kemungkinan dia mau mendengarkan teguran dari kita untuk kemudian memperbaiki perilakunya.

5. Akhiri dengan solusi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline