Lihat ke Halaman Asli

Self Efficacy = Penentu Sukses

Diperbarui: 4 November 2020   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

line today.com

                                                                                                                             

" Zahro, maju ke depan yukk. Tempel potongan puzzlenya!"

Ajak wali kelas adekku. Inisiatif beliau untuk menjadikan adekku sosok yang berani dan percaya diri. Terlihat adekku hanya geleng-geleng kepala sembari menggigiti bibirnya. 

Hingga memasuki Sekolah Dasar, masih tetap saja adekku setia dengan sifat pemalunya dan kurang percaya melaksanakan tugas apapun. Padahal sebenarnya ia mampu untuk berprestasi, hanya saja keraguan mengalahkannya. Jika dilihat dari kasus adekku, jelas sekali adekku memiliki self efficacy yang rendah. Apa itu self efficacy?

Jujur aku baru mendengar tentang self efficacy kemarin pada mata kuliah parenting. Self efficacy menurut Bandura (1977) merupakan keyakinan individu mengenali kemampuannyadalam mengorganisasi dan menyelesaikan suatu tugas untuk mencapai hasil tertentu. Bahasa sederhananya, anak mampu percaya diri dalam menyelasaikan dengan kondisi apapun. Karena ia memiliki keyakinan bahwa ia mampu menyelesaikannya. 

Bandura juga mengatakan bahwa self efficacy berpengaruh besar pada perilaku. Anak yang memiliki self efficacy yang tinggi, ia mampu menyelesaikan tugas dengan maksimal. 

Memiliki motivasi yang kuat dan tujuan yang jelas. Sedangkan seseorang yang memiliki self efficacy yang rendah, cenderung tidak mau usaha, tak memiliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Ia lebih sering menjatuhkan dirinya, dengan meragukan kemampuannya. 

Lalu Bagaimana cara orangtua meningkatkan self efficacy pada anak?

Sebelum orangtua menginginkan anak memiliki self efficacy. Sudahkan orangtua memiliki sifat tersebut? Tidak perlu dijawab, yang jelas orangtua harus mebenahi diri terlebih dahulu. 

Apabila orangtua memiliki self efficacy yang baik, maka akan berpengaruh pula pada anak tersebut. Secara tidak langsung orangtua akan bertanggung jawab dan menjalankan peran sebagai orangtua sebaik mungkin. 

Orangtua juga akan menanamkan kepada anak untuk percaya diri, tidak mudah menyerah, menyelesaikan masalah, self love dan sebagainnya. Sebab, memberikan solusi berupa cara saja tidak cukuo untuk membantu menyelesaikan masalah pada anak. 

Anak membutuhkan dorongan dari orangtua untuk meyakinkan dirinya bahwa ia mampu. Sudah kewajiban orangtua berada didekatnya jika ia memiliki masalah. Membimbingnya dan membuatnya kuat untuk melaluinya. Kondisi anak yang juga psikologinya belum matang, maka dari itu diperlukan dampingan orangtua atau orang dewasa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline