Lihat ke Halaman Asli

Cegah Stunting Sebelum Genting! Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Sosialisasi Pencegahan Stunting

Diperbarui: 12 Agustus 2022   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Tanggamus (05/08/2022) -- Penduduk Indonesia masih banyak yang mengalami masalah gizi yang memiliki dampak serius. Salah satu masalah gizi yang dapat dikatakan kronis adalah masalah stunting. Menurut Kementrian Kesehatan RI, stunting adalah suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya, sebagai akibat dari masalah gizi kronis yaitu kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama. Adapun menurut World Health Organization (WHO), stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi yang berulang, dan simuliasi psikososial yang tidak memadai.

Terdapat 26 desa lokus stunting di Kabupaten Tanggamus yang memiliki prevalensi stunting tinggi berdasarkan data dari Data Pengukuran Balita pada bulan Agustus tahun 2020 lalu. Pada tahun 2021 prevalensi stunting di Kabupaten Tanggamus sudah mengalami penurunan dan menyisakan delapan desa yang memiliki prevalensi stunting yang masih tergolong tinggi. Meskipun telah mengalami penurunan, angka stunting masih harus terus dikurangi mengingat masalah stunting merupakan masalah serius yang memiliki banyak dampak buruk bagi bayi dan anak-anak ketika mereka beranjak dewasa.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro periode 2021/2022, Siti Humaira Aseja Laso dari program studi Sastra Inggris, membuat sebuah program tentang edukasi pencegahan stunting pada balita yang dilakukan secara door to door ke beberapa warga yang memiliki anak yang masih bayi/balita. Kegiatan ini dilaksanakan di RT 001 RW 001 Desa Sinar Semendo, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus pada Jumat, 05 Agustus 2022

Kegiatan edukasi pencegahan stunting pada anak tersebut dilakukan dengan melakukan sosialisasi sekaligus membagikan poster mengenai stunting pada anak yang berisi definisi stunting, ciri-ciri stunting pada anak, dampak stunting pada anak ketika mereka bertumbuh dan berkembang, serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak seperti memberikan ASI dan MPASI, memenuhi kebutuhan gizi bagi ibu hamil, memantau pertumbuhan anak di posyandu, serta menyediakan akses air bersih dan fasilitas sanitasi.

dokpri

Program ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat khususnya para orang tua yang memiliki bayi dan balita sebagai target utama dari program edukasi pencegahan stunting ini. Para orang tua mendapatkan informasi tentang apa itu stunting pada anak, bagaimana ciri-ciri maupun dampaknya serta apa saja upaya yang dapat para orang tua lakukan guna meminimalisir kemungkinan terjadinya stunting pada anak.

dokpri

Kegiatan sosialisasi pencegahan stunting ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat khususnya para orang tua mengenai stunting dan upaya pencegahannya, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para orang tua tentang pentingnya kesadaran tentang stunting pada anak sehingga para orang tua dapat memulai melakukan pencegahan stunting sedini mungkin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline