Lihat ke Halaman Asli

Siti Sundari

Guru Matematika, Pengajar Praktik ( PP) PGP Angkatan 5 dan PP Angkatan 9

Mengukir Kenangan Merajut Kebersamaan

Diperbarui: 13 April 2024   05:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi/ig sitisundarithea

Umat muslim di seluruh dunia sangat menantikan Lebaran, atau Idul Fitri. Hari raya tidak hanya menandai berakhirnya bulan Ramadhan, tetapi juga merupakan kesempatan untuk bersilaturahmi, mempererat ikatan keluarga, dan memperbarui persaudaraan. Lebaran memiliki nilai-nilai luhur yang mengajarkan kita tentang pentingnya memaafkan, berbagi bahagia, dan menghargai saat kita bersama.

Selama hari Lebaran, kebiasaan adalah berkunjung ke rumah kerabat dan tetangga, baik di dekat maupun jauh. Bukan hanya kunjungan biasa, ini adalah upaya untuk memperkuat hubungan keluarga dan sosial. Tradisi ini juga seringkali disertai dengan aktivitas bermanfaat lainnya, seperti saling memaafkan dan bertukar hadiah, serta makan bersama hidangan Lebaran yang lezat.

Namun, nilai terbesar dari silaturahmi Lebaran terletak pada pentingnya memaafkan dan menerima permintaan maaf seseorang. Silaturahmi Lebaran menjadi lebih dari sekedar tradisi, tetapi juga sebagai bukti ajaran Islam yang mendorong perdamaian dan keharmonisan di masyarakat.

Kesederhanaan dan kehangatannya adalah harta karun. Jika dilihat dengan hati-hati, akan mengungkapkan kekayaan emosional dan spiritual yang tak ternilai. Mari kita ingat untuk mengevaluasi diri sendiri, memperbarui niat, dan terus meningkatkan hubungan kita dengan sesama saat kita bersenang-senang. Lebaran bukan hanya tentang kemenangan; itu juga tentang kesempatan untuk menjadi lebih baik sebagai orang dan sebagai anggota masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline