Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

[Kusambut Ramadan 1442 Hijriah]: Inilah Doa yang Rasulullaah Wasiatkan kepada Muadz bin Jabal r.a.

Diperbarui: 24 Februari 2021   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar:https://umma.id/post

Pembaca yang budiman,


Apabila kita terbiasa melakukan salat berjemaah di masjid atau mushola, in syaa Allah dzikir berikut ini biasa kita dengar, dan umumnya akan dibaca oleh para makmum usai mendirikan salat dengan panduan bacaan bersama imam. Walaupun tidak dibaca nyaring, pun imam tidak menyembunyikan bacaan dzikirnya, sehingga jemaah paham dengan bacaan dzikir tersebut.


Pada unggahan kali ini, saya berbagi tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Yusuf Mansur melalui aplikasi pembelajaran online, berkenaan dengan doa yang diwasiatkan Rasulullaah SAW kepada Muadz bin Jabal r.a.


Sahabat Muadz, seorang pemuda tampan yang masuk Islam di usianya ke-18 tahun, merupakan satu dari empat orang sahabat Anshar yang mengumpulkan tulisan Al-Qur'an pada masa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersama Ubadah, Ubay, Abu Ayub, dan Abu ad-Darda'. Dalam satu riwayat dikatakan, Rasulullah menyuruh para sahabat untuk belajar Al-Qur'an kepada empat sahabat. Satu di antaranya adalah Muadz ibn Jabal (Lihat Shahh Bukhri, hadits nomor 4615).


Sahabat Muadz adalah orang yang begitu disayang oleh Rasulullaah. Beliau mewasiatkan kepada Muadz, hingga diwariskan kepada kita semua, yang nilainya lebih besar dari apapun di dunia ini.


Dikisahkan dari sebuah hadist, dari Muadz bin Jabal radliyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengambil tangannya, lalu bersabda,
"Hai Muadz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu." Setelah mengatakan demikian, Rasulullah bersabda kembali, 

"Aku berpesan kepadamu, wahai Muadz: Jangan sampai kamu meninggalkan setiap selesai melaksanakan shalat supaya membaca:  'Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatik' Artinya: 'Ya Allah, semoga Engkau memberi pertolongan kepada kami untuk bisa selalu ingat (dzikir) kepada-Mu, syukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu'." 

(Al-Hfidz A Dwud bin al-Asy'ats al-Azdiy as-Sijistniy, Sunan Ab Dwud, Drur Rislah al-Alamiyyah, Beirut, 2009, juz 2, halaman 631) Pada hadits di atas, Muadz kemudian mewasiatkan kepada as-Sunbihiy, as-Sunbihiy lalu meriwayatkannya kepada Abdurrahman. Disebutkan di akhir hadits, "Mu'adz mewasiatkan seperti itu pada Ash Sunabihi. Lalu Ash Shunabihi mewasiatkannya lagi pada Abu 'Abdirrahman." (HR. Abu Daud no. 1522 dan An Nasai no. 1304. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Bidik layar UYM menyampaikan tausiyah melalui pembelajaran online (dok.pri.)


Ustadz Yusuf Mansur menjelaskan bahwa konteks dari hadist ini, Rasulullah mencintai sahabat Muadz karena Allah. Itulah sebab beliau mewasiatkan satu kalimat doa yang begitu berharga kepada orang yang begitu dicintainya. Alhamdulillaah, yang dicintai Rasul adalah sahabat Muadz, yang kemudian mewariskan doa tersebut kepada kita, ummat Rasulullaah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline