Lihat ke Halaman Asli

Marulitua Simb

Sayangi Diri Anda

Penumpang LRT Palembang Berpotensi akan Meningkat

Diperbarui: 3 Februari 2019   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Kabarpenumpang.com


Kota Palembang patut bangga karena kini memiliki Light Rail Transit (LRT) sebagai moda transportasi kereta dalam kota yang pertama di Indonesia. Adanya LRT digadang-gadang dapat mengubah gaya hidup masyarakat Palembang dalam penggunaan angkutan massal.

Hal ini dikarenakan LRT dapat meningkatkan mobilitas yang berpengaruh kepada produktivitas seseoarang karena jarak tempuh yang relatif lebih cepat.

Dikutip dari Gatra.com, Zulfikri selaku Dirjen Perekeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan bahwa LRT merupakan solusi dari pemerintah karena menilai kota Palembang dengan penduduk lebih dari 1,5 Juta membutuhkan transportasi yang dapat menjawab kebutuhan masyarakatnya.

Selain itu, LRT Palembang disebut sebagai kereta modern dengan standar internasional. Bahkan kereta tersebut dikatakan memiliki masa penggunaan hingga 100 tahun.

Namun belakangan para politikus beramai-ramai mengkritik LRT. Mereka berfokus pada operasional moda tersebut yang tidak sebanding dengan pendapatannya sehingga berpotensi merugikan negara.

Dalam pernyataan mereka di berbagai media, mereka tampak pesimis dan seolah sangat yakin bahwa moda tersebut kedepannya hanya akan merugikan negara lantaran subsidi yang diberikan dapat dikatakan cukup besar.

LRT Palembang adalah adalah moda transportasi yang baru beroperasi pada Bulan Juli lalu. Seperti yang dibahas sebelumnya, LRT adalah transportasi yang dapat mengubah gaya hidup masyarakat dan untuk mengubah gaya hidup tersebut diperlukan waktu. Masyarakat mungkin belum terbiasa menggunakan transportasi tersebut dan untuk membiasakan hal itu perlu proses yang tidak singkat.

Tidak hanya LRT, kereta api yang dikategorikan sebagai kereta baru juga mengalami kendala yang sama di awal beroperasi. Sebutlah KA Wijayakusuma relasi Cilacap-Banyuwangi. Sebagai salah satu pengguna KA tersebut, di awal beroperasi dapat dikatakan kereta tersebut sepi penumpang namun saat ini justru tiket kereta Wijayakusuma selalu tak bersisa.

Selain itu menurut Manager Humas PTKAI Divre III Palembang Aida Suryanti, hampir satu juta orang telah menggunakan moda tersebut terhitung sejak pertama kali dioperasikan pada akhir Juli 2018 hingga awal Desember 2018. 

Ia juga menjelaskan bahwa bahwa rata-rata masyarakat pengguna LRT mencapai angka 9.000 per harinya. Tidak hanya itu, Aida juga menjelaskan bahwa melihat adanya peningkatan pengguna LRT, pihaknya akan terus berusaha untuk meningkatkan penumpang dengan membenahi pelayanan.

Dari sini sudah dapat disimpulkan bahwa LRT sebagai KA Perintis membutuhkan waktu untuk menjadi moda transportasi idola masyarakat Palembang. Mungkin saat ini pemasukan LRT tidak sebanding dengan biaya operasional namun moda transportasi tersebut memiliki potensi kedepannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline