Lihat ke Halaman Asli

Sihol Hasugian

Pembelajar Administrasi Publik; Sport Enthusiast.

Leo/Daniel "The Babies", Harapan Baru Ganda Putra Indonesia

Diperbarui: 16 Januari 2021   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Leo/Daniel saat bermain melawan Marcus/Chris Langride pada perempat final Thailand Open 2021. Sumber:  bwfbadminton.com

The Babies anak dari the dadies.

Begitulah para pecinta bulatangkis tanah air menamai Leo/Daniel setelah memastikan lolos ke babak semifinal Yonex Thailand Open 2021. Sanjungan demi sanjungan pun bermunculan, sebagian besar mengharapkan mereka jadi the next duo dadies.

Bagaimana tidak, pasangan muda itu adalah satu-satunya wakil ganda putra Indonesia di babak semifinal yang berlangsung sabtu ini. Hendra/Ahsan yang digadang-gadang juara, tak berhasil revans dari pasangan muda Korea. Mereka kalah dua set langsung di Impact Arena, Bangkok, Jumat, (15/1/2021).

Dengan kekalahan ini, praktis harapan ganda putra bertumpu pada Leo/Daniel. Bermain tanpa beban, pasangan muda itu berhasil menunjukkan permainan agresif mereka saat menumbangkan pemain senior Inggris, Marcus Ellis/Chris Langride.

Permainan yang cukup menguras tenaga itu awalnya diprediksi akan dimenangkan oleh pasangan Inggris. Sebab peraih medali perunggu Rio 2016 itu bermain rapi dan apik pada set pertama. Sedangkan Leo/Daniel masih belum mendapatkan performa terbaiknnya. Sehingga masih meraba-raba pola permainan mereka.

Walau bermain tak mengesankan pada set pertama, game kedua, Leo/Daniel dapat mendominasi permainan. Bahkan mengejar ketertinggalan di set ketiga dan berujung dengan kemenangan manis. Chris Langride dan Marcus Ellis seolah tak percaya, mereka dikalahkan oleh dua anak muda yang masih belia.

Pada set kedua dan ketiga ada reli yang lebih singkat dan mungkin permainan lebih tertutup di sekitar net. Itu sesuai dengan gaya mereka, di situlah mereka lebih kuat. Itu adalah seperti permainan kucing dan tikus. Sebagian besar memaksa kami bermain seperti itu. Tapi anda harus memberikan penghargaan kepada mereka.  

Demikan komentar Marcus seusai mereka dikalahkan Leo/Daniel dengan kemangan tiga game, 21-12, 14-21 dan 15-21. Walau kalah, duo Inggris memberikan apresiasi bagi anak muda itu. Leo/Daniel paham betul titik lemah dari lawan. Hal itu membuat mereka lebih leluasa menyerang dengan agresif.

Seolah ingin membalas kekalahan di perempat final itu, Chris/Marcus pun mengharapkan permainan kedua pasangan itu dapat terulang kembali dalam waktu dekat. Tentu saja di lapangan yang sama, Impact Arena, Bangkok, yang masih menjadi venue Thailand Toyota Open 2021 senin mendatang.

Kemenangan rubber set ini menandai rekor baru pasangan muda itu.  Mereka mencatat rekor tak terkalahkan selama 9 pertandingan terakhir mereka. Semuanya dilalui dengan tiga game. Uniknya, mereka selalu kalah di set pertama. Ini pertanda bila keduanya butuh jam terbang lebih banyak lagi untuk mengasa performa dan kesiapan di set awal.

The Next Dadies ?

Leo/Daniel yang masih berusia 19 tahun, menjadikan kejuaran ini sebagai prestasi tertinggi mereka pada gelaran BWF Super-1000, sejak bermain di level senior. Bermain sebagai debutan di Thailand Open tak ubahnya momen penuh harapan.

Kesempatan itu tidak disia-siakan, walau harus susah payah sejak babak pertama, keduanya membuktikan bila mereka jadi ancaman baru bagi para seniornya di pelatnas. Mengalahkan dua pasangan senior di pelatnas pada babak pertama dan kedua adalah tanda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline