Lihat ke Halaman Asli

Shinta Kristianti

Bidan, Dosen, Mahasiswa Program Doktoral Kesmas Universitas Sebelas Maret

Pesona Mandalika: Seuntai Asa di Hamparan Mutiara

Diperbarui: 18 November 2021   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai Mandalika (Dok. Pribadi)

Pertama kalinya saya mendengar berita bahagia bahwa akan ada kunjungan kerja ke Pulau Lombok, wah….seperti mendapat hadiah yang sangat besar, mengapa tidak bahagia mendapat kesempatan ini,…ya bekerja ya wisata, suatu peluang yang sangat baik dan sangat berharga buat saya. 

Betapa tidak bahagia, pada usia yang sudah kepala 3 baru bisa mengunjungi Pulau Lombok, yang sebelumnya saya mendengar cerita dari orang lain saja, cerita tentang pantainya bagus-bagus, instagramable, mempesona bak khayangan, kulinernya lezat-lezat, dan sebagainya. 

Ternyata betul sekali, bukan hanya mitos dan cerita, namun saya sudah membuktikan dengan mata dan kepala saya sendiri, Pulau Lombok memang luar biasa mempesonanya, tidak kalah jika disandingkan dengan pantai-pantai dinegara lain…Oh Wonderful Indonesia …Indonesia indah banget beneran lho.

Jadi ingin membuka lagi lembaran kenangan ketika berkunjung di tahun 2017 itu, ketika melihat hamparan pantai lepas dengan ombak putih bergulung-gulung ceria menyambut kedatangan saya dan teman-teman, sejenak saya melayangkan pandang seolah mencari ujung pantai ini, ternyata hamparan dan rangkaian pantai yang tak ada ujung pangkalnya, luas lepas tak bertepi. 

Waktu itu saya dan teman-teman juga mengunjungi pantai Mandalika,  butiran pasir di pantai Mandalika yang berbeda dengan tekstur di pantai-pantai di selatan pulau Jawa yang pernah saya kunjungi, kalau di sekitar pantai Mandalika lebih mirip butiran biji ketumbar. Kalau di wilayah kepulauan Gili Lombok pasirnya lebih kecil butirannya.  Yaaa….waktu itu memang lebih banyak mengunjungi pantai-pantai di Lombok yang tersohor akan keindahannya, termasuk pantai Mandalika.

Butiran pasir pantai (Dok. Pribadi)

Nama Mandalika selalu di hati saya, ceritanya ketika ada acara kantor disana, kelompok kami harus menampilkan suatu atraksi, kemudian kami mengambil tema dari cerita rakyat Lombok tentang Putri Mandalika, dan yang memerankan Putri Mandalika adalah saya…hee….

Diceritakan bahwa ada seorang Putri yang cantik jelita dan baik hati namanya Putri Mandalika. Banyak yang ingin melamar sang putri, namun  Sang Putri menginginkan ketentraman, kedamaian tanpa adanya suatu peselisihan. Sang Putri dengan baju yang sangat indah melompat ke laut dan tidak ditemukan lagi, beberapa waktu kemudian muncullah binatang dari laut yang menyerupai cacing, cacing ini disebut Nyale, yang dipercaya masyarakat sebagai jelmaan Putri Mandalika.

Bahkan di pesisir pantai Lombok ada tradisi Bau Nyale yang merupakan budaya kearifan lokal untuk menghargai pengorbanan Putri Mandalika yang baik hati, cacing ini ternyata dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Rasanya selaras, kawasan wisata pantai nan luas membentang dan indah dengan ombak putih bergulung-gulung, bagai hamparan mutiara nan cantik menawan hati diberi sebutan Mandalika.

Mandalika di Pulau Lombok Indonesia, merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) yang dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selain wisata alam yang memang indah luar biasa dan yang sudah saya buktikan sendiri, pemerintah berusaha juga mengembangkan kawasan ini untuk semakin layak menjadi destinasi favorit lokal, nasional bahkan internasional. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline