Lihat ke Halaman Asli

MUHAMMAD ARIS

Muhammad Aris

Tiga Kali Pilkada Batang Hari, Partisipasi Pemilih Terus Tergerus

Diperbarui: 29 Januari 2020   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

PENYELENGGARA Pilkada Serentak 2020 di Kabupaten Batang Hari wajib bekerja keras untuk bisa mengembalikan lagi semangat masyarakat di Bumi Serentak Bak Regam kembali ke TPS (tempat pemungutan suara). Motivasi pemilih terus tergerus di tiga pilkada langsung terakhir ini, yakni Pilkada Batang Hari 2005, 2010 dan 2015. Bahkan partisipasi pemilih mengalami penurunan sekitar dua persen lebih.

Dalam penelitian yang dilakukan penulis terkait sejarah penyelenggaraan Pilkada di Kabupaten Batang Hari, terungkap, bahwa ada kecenderungan partisipasi masyarakat (pemilih)  menurun dalam  menyalurkan hak pilihnya ke TPS, bila dirata-ratakan terjadi penurunan 2 (dua) persen lebih. Dari data resmi yang diperoleh penulis, menunjukan pada Pilkada 2005 partisipasi pemilih mencapai 79,86 persen atau sebanyak 114.342 pemilih yang menyalurkan hak pilihnya dari jumlah pemilih terdaftar (DPT) sebanyak 143.167 Jiwa.

Lalu, pada Pilkada 2010 partisipasi pemilih adalah 77,90 persen atau 134.391 pemilih yang menyalurkan hak pilihnya dari jumlah pemilih terdaftar (DPT) sebanyak 172.510 jiwa. Kemudian, pada Pilkada 2015 partisipasi pemilih hanya 75, 08 persen atau 145.246 pemilih yang menyalurkan hak pilihnya dari jumlah pemilih terdaftar (DPT) sebanyak 193.453 Jiwa.

Artinya dari tiga penyelenggaraan Pilkada langsung di Kabupaten Batang Hari, partisipasi pemilih tergerus, terbukti pada pilkada 2005 ke 2010 partisipasi pemilih dari 79,86 persen menjadi 77,90 persen ada penurunan partisipasi pemilih sekitar 1,96 persen. Selanjutnya Pilkada 2010 dengan 2015 partisipasi pemilih dari 77,90 persen menjadi 75,08 persen ada penurunan sekitar 2,82 persen.

Selain itu, penulis juga menemukan terjadinya peningkatan surat suara tidak sah pada saat pemberian suara di TPS oleh masyarakat (pemilih). Ini menjadi tantangan bagi penyelenggara Pilkada (KPU dan Bawaslu Kabupaten Batang Hari beserta jajarannya) untuk lebih bekerja keras dan inovatif dalam sosialisasi semua tahapan-tahapan penyelenggaraan Pilkada, termasuk tatacara pemberian suara pada surat suara. ini terbukti pada Pilkada 2005 lalu tercatat ada 2.204 surat suara tidak sah atau 1,93 persen dari 114.342 pemilih yang menyalurkan hak pilihnya.

Pada Pilkada 2010 tercatat 1.801 surat suara tidak sah atau 1,3 persen dari 134.391 pemilih yang menyalurkan hak pilihnya. Sementara pada Pilkada 2015 surat suara tidak sah mengalami kenaikan 6.353 surat suara atau  4,3 persen dari 145.246 pemilih yang menyalurkan hak pilihnya. Namun demikian, jumlah pemilih terdaftar di tiga Pilkada terus mengalami peningkatan, pada Pilkada 2005 tercatat 143.167 Jiwa, lalu Pilkada 2010 sebanyak 172.510 jiwa serta Pilkada 2015 berjumlah 193.453 Jiwa

Ini tantangan bagi penyelenggara Pilkada di Kabupaten Batang Hari untuk lebih fokus, inovatif sosialisasi tahapan Pilkada, menggandeng semua elemen masyarakat dan memaksimalkan IT atau media sosial dalam rangka menyukseskan penyelenggaran Pilkada Serentak 2020.

Selain itu, para bakal atau calon Bupati atau Wakil Bupati Batang Hari beserta tim suksesnya juga punya peran besar dan strategi untuk mengajak masyarakat (pemilih) datang ke TPS menyalurkan hak pilihnya. Sehingga partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2020 di Kabupaten Batang Hari tidak tergerus lagi. (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline