Lihat ke Halaman Asli

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Sistem Perkuliahan

Diperbarui: 18 Januari 2022   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui saat ini virus covid-19 sangat merajalela di negara kita ini ,virus yang berasal dari wuhan cina ini menyebar melalui udara,yang berdampak buruk bagi masyarakat khususnya untuk pelajar,dari adanya wabah ini pelajar harus melakukan pembelajaran secara online hal ini menyebabkan pendidikan terhambat dan tidak mendapatkan hasil yang maksimal . Pada sistem perkuliahan mahasiswa tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara maksimal karena masih terdampak pandemi di daerahnya masing-masing ,dan mahasiswa di harapkan melakukan pembelajaran secara online atau daring ,dan hal itu menyebabkan konsentrasi mahasiswa tidak stabil ,dan kurangnya pemahaman materi yang disampaikan. Sedangkan mahasiswa membutuhan pengalaman praktek untuk terjun kelapangan sesuai keahliannya.Jika mahasiswa hanya melakukan pembelajaran dan praktikum secara online maka mereka akan sedikit mendapatkan pengetahuan mengenai tindakan langsung dilapangan. 

Dan untuk saat ini di negara kita virus covid-19 sudah semakin mereda ,pemerintah sudah mulai membuka pendidikan secara tatap muka walapun belum keseluruhan bisa melakukan tatap muka. Seperti di  Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta yang sudah melakukan perkuliahan secara tatap muka dengan prinsip memenuhi protokol kesehatan ,sebelum mahasiswa melaksanakan pembelajaran tim dari kampus melakukan tes swab terlebih dahulu untuk memastikan kondisi mahasiswanya benar-benar dalam keadaan sehat dan aman. Dan setiap harinya sebelum mahasiswa memasuki kelas mereka melakukan cek suhu,cuci tangan,jaga jarak dan wajib bermasker. Namun tidak keseluruhan mahasiswa masuk bersamaan ,mereka masih menerapkan pembelajaran secara hybrid.  

Untuk mahasiswa yang melakukan pembelajaran secara online ,mereka menggunakan media sosial seperti Youtube,Whatsapp grup,E-learning dan media lainnya. Namun pembelajaran online seperti ini tidak efektif ,karena kebanyakan penjelasan dosen tidak bisa diterima mahasiswa.Dan biasanya kebanyakan dari mereka belajar online tidak mendengarkan secara maksimal karena mereka malas dan tumbuh rasa bosan.Hal ini yang dikhawatirkan oleh orang-orang terhadap pendidikan saat ini.Namun dalam hal ini mahasiswa dan dosen tidak perlu kesulitan dalam hal kuota ,karena sudah disediakan oleh pemerintah setiap bulannya.

Namun untuk mahasiswa tetaplah semangat walaupun pembelajaran melalui media sosial, karena pengetahuan positif di media sosial masih banyak dan bisa menggunakannya dengan bijak. Kita mampu menyaingi masa lalu yang belajar secara normal asalkan kita berusaha dan memiliki niat besar untuk menuju kesuksesan ,jangan jadikan hal ini sebagai alasan untuk putus harapan mencapai cita-cita diri sendiri. Tetap semangat dan terus belajar untuk masa depan dan bijaklah dalam bersosial media. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline