Lihat ke Halaman Asli

Path dan SPBU

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1409367253676474335

Kali ini saya dapat berita mengenai Update an yang berujung kecaman lagi.

Florence Sihombing, sedang jadi tranding topic.

Entah apa yang terjadi di Indonesia sedikit update an mengkritik bisa jadi bencana, harusnya dilihat dulu, sikap Florence Sihombing itu karena dia merasa di diskriminasi saat membeli BBM untuk sepeda motornya, bayangkan dia di soraki begitu banyaknya orang, padahal dia hanya meminta untuk diperbolehkan mengisi, kalaupun ditegur pihak SPBU nya ya hal yang wajar, tapi "Menyoraki" itu sikap yang tidak berbudaya dari Warga Jogja nya sendiri .

Bukan hanya di jogja di jakarta pun, sebut saja daerah Bintaro Jak-Sel, ada SPBU pengisian BBM mobil yang bersantai santai di senin pagi hari, sementara pengisian BBM motor antriannya sangat panjang, banyak sekali anak berseragam sekolah yg di antar dengan motor saat itu.

seorang bapak mengajak bicara salah satu petugas, bagaimana kalau antrian motor boleh mengisi di antrian mobil yang kosong saat itu, antrian yang lain berkata "setuju..setujuu..setujuu" namun apa balasannya? "Isi di pombensin yang lain aja Pak, kalau gak mau disini" lalu petugas itu kembali menyeruput kopi nya. See? Tanggapannya kalian apa? senin pagi loh itu...
untuk itu, berita seperti ini pasti tidak akan lama dibahas, dan ada baiknya untuk tidak lagi mempermasalahkannya, karena disini semua ada sikap salahnya baik Florence, Warga Jogja dan pihak SPBU.
tak perlu lah, mengusir atau mencaci maki balik Ibu Florence Sihombing itu, sampai dibilang memalukan marga Sihombing, sepertinya dengan sanksi dan perkataan maaf yang dilontarkan sudah cukup, dia sudah merasa malu pastinya.
masih jelas betul masalah Dinda dalam akun path nya yang mencaci maki ibu hamil untuk dapat duduk di kereta, itu hanya karena Dinda merasa sudah bersusah payah bangun pagi agar dapat mendapatkan fasilitas tempat duduk, wajar saja jika dia mengeluh penuh emosi, sama seperti kasus Florence ini.
Jangankan pengguna Kereta, Busway pun demikian, pasti merasa kesal jika kita susah payah untuk datang ke Koridor Central Busway supaya dapat duduk, selang satu koridor ada orang yang di prioritaskan untuk duduk dan kita lah yang diminta untuk berdiri, padahal bisa saja kan naik bersama di Koridor Central Busway nya, toh hanya satu koridor lagi . (ex : Lebak Bulus - Pondok Pinang , Lebak Bulus - Pondok Indah I, Kalideres - Sumur Bor ) contohnya seperti itu.
Perlu diperbaiki juga, untuk semua SPBU, berhubung BBM di isukan akan naik kembali, coba tolong di bijaksanakan masalah pengisiannya, dan wewenangnya saya merasa kecewa jika berada di posisi Florence atau Bapak dalam SPBU diatas, karena saya juga sering lihat, kalau antrian SPBU motor ramai panjang, pengisian mobil kosong, petugas malah memanggil kita "Sini...Sini...Sini..." untuk mengisi disitu.
Jadi ada baiknya sesama Pengguna BBM untuk di sama ratakan dalam pelayanannya, khususnya jika dalam kondisi seperti ini, toh kita sama sama bayar untuk negara.
tentu Budaya Mengantri pasti tetap harus di junjung tinggi, ditegur jika menyelak, bukan budaya menyoraki
yang diterapkan.
dan kembali belajar lagi, untuk terus hati hati serta mengatur kata jika Update Status, dimana pun itu, haduuhh lama lama Indonesia banyak artis dadakannya nih kalau Update miring dikit jadi trending topic. hehehe




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline