Lihat ke Halaman Asli

Darahku Telah Merah Kirmizi

Diperbarui: 17 September 2015   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku beranjak dari  tebing yang luluh, tiang penyangga langit telah runtuh

menimpai  tanah-tanah merah yang retak tapi diam mengatup di sudut senja.

Ketika mimpi itu mulai memutik, di ufuk lembayung yang tak bias lagi dalam remang cahaya,

serupa jelaga yang diam di atas petiduran sang pengantin.

 

Debur ombak kian menjejak tapak yang selagi aku kelana, menggulung terus 

pada biduk yang sedang melarung  menyilir hembusan bayu, layarpun terkembang,  

haluan menuju  pulau  yang dihuni para dayang – dayang  putri Gayatri

yang telah mati kemarin ketika ditinggal kekasihnya.

 

Dengan nafas yang *hosa-hosa, untuk mengejar  mimpi yang telah hilang kemarin,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline