Lihat ke Halaman Asli

Emak, Aku Lelaki bukan Siti Nurbaya

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kulitnya sudah kisut, matanya sudah tidak awas, ingatannya sudah berkurang Gambaran emak-ku yang kini sedang termenung di dekat jendela, 2 meter dari pintu masuk Nampaknya dia masih marah denganku, terbukti ketika aku masuk, dia diam saja membuang pandangan keluar jendela Padahal waktu itu aku membawakan makanan kesukaannya, getuk goreng pasar "Truno" Kemarahnnya sudah biasa, bermula dari masalah jodoh Aku, menolak di jodohkan dengan Si Surti, gadis penjahit di desaku Aku, pemuda berumur 29 tahun yang belum juga menikah Emak-ku mempunyai andil besar dalam "kebujanganku" yang tua ini Dia mempunyai kriteria tersendiri buat calon mantunya Tiga kali gagal "besanan" tak membuatnya luluh, tetap pada pemikirannya Tapi itulah emak-ku, emak yang kusayang, emak yang kucintai Tapi ingatlah Mak, Aku Lelaki, bukan Siti Nurbaya (sampai kapan ku kan terus begini? ) Ayo Mak, kita menabung di Bank Syariah Buat modal Nikah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline