Lihat ke Halaman Asli

Kinerja Pemerintahan dan Angka Statistik DKI Jakarta 2012 – 2015

Diperbarui: 8 Maret 2016   03:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Photo : jakarta.go.id"][/caption]

Membaca angka statistik suatu daerah, tentunya akan membuahkan suatu interpretasi tentang kinerja pemerintahan daerah tersebut yang tentu saja sesuai dengan kemampuan masing masing pembacanya.

Begitupun ketika kita disodorkan dengan data statistk daerah DKI Jakarta, dari data yang tersaji tentunya kita bisa menilai sejauh mana kinerja pemerintahan DKI Jakarta dalam menjalankan tugas kedaerahan.

Data statistik yang menunjukkan tingkat kinerja pemerintahan yang secara langsung sangat dirasakan oleh penduduk daerah tersebut diantaranya yang paling mendasar adalah Statistik Tenaga Kerja dan Statistik Jumlah Penduduk Miskin. Hal ini dapat kita katakan bahwa data data tersebut mengindikasikan sejauh mana kinerja Pemerintahan Daerah dalam membangun keberdayaan masyarakatnya, sehingga masyarakat daerah tersebut dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka secara layak, terutama kebutuhan sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan.

[caption caption="SF Collections"]

[/caption]

Statistik Tenaga Kerja

Data pertama yang sangat penting adalah data serapan tenaga kerja, dimana data ini menunjukkan jumlah angkatan kerja yang dapat diserap dari hasil pembangunan daerah tersebut.

Jika kita lihat pada tabel diatas, maka kita mendapatkan informasi bahwa pada 2012 awal pemerintahan Jokowi-Ahok dalam melaksanakan pembangunan mereka didukung oleh sebanyak 5.283.230 orang angkatan kerja, dimana sebanyak 566.510 orang tidak terserap pada lapangan pekerjaan alias menganggur, namun pada tahun 2013 walaupun penduduk yang berusia diatas 15 tahun bertambah sebanyak 32.540 orang akan tetapi angkatan kerjanya malah berkurang sebanyak 119.280 orang, sedangkan penduduk yang bekerja berkurang sebanyak 65.940 orang dan tingkat pengangguranpun turun turun sebanyak 53.340 orang.

Artinya pada tahun 2013 tersebut tidak ada lapangan kerja yang disediakan oleh Pemerintah Daerah, malah sebaliknya jumlah lapangan kerja malah menciut sebanyak 65.940, yang diindikasikan dengan berkurangnya jumlah penduduk yang bekerja dari tahun sebelumnya dari 4.716.720 orang ditahun 2012 menjadi hanya 4.650.780 orang di tahun 2013. Berkurangnya lapangan pekerjaan ini tidak menunjukkan adanya PHK, karena jika terjadi PHK secara otomatis jumlah pencari kerjapun akan bertambah, tapi kondisi ini malah berkurang dari tahun sebelumnya.

Turunnya jumlah pencari kerja atau pengangguran sebanyak 53.340 orang, inipun bukan karena mereka mendapatkan pekerjaan sebab jumlah penduduk bekerjapun tidak bertambah malah sebaliknya berkurang dengan berkurangnya jumlah pencari kerja, akan tetapi karena kemungkinan besar mereka pergi mencari pekerjaan di luar Jakarta.

Artinya, pada tahun 2013 DKI Jakarta telah terjadi kehilangan lapangan pekerjaan sebanyak 65.940 lapangan pekerjaan, kemanakah gerangan hilangnya, mengapa tidak dapat diisi kembali oleh pencari kerja yang jumlahnya masih sebanyak 513.170 orang sehingga angka pengangguran hanya tersisa sebanyak 447.230 orang. Sedangkan turunnya angka pencari kerja atau pengangguran pada tahun 2013, bukan karena terserap lapangan pekerjaan, akan tetapi disebabkan jumlah angkatan kerja kerjanya yang berkurang sebanyak 119.280 orang, yang terdiri dari 65.940 penduduk yang sudah bekerja ditambah 53.340 orang yang masih mencari lapangan kerja, kemana gerangan mereka pergi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline