Lihat ke Halaman Asli

Sekar Fahmi

Content Writer & IT Consultant

Seorang Pemenang untuk Prestasi Bersama

Diperbarui: 20 Juli 2020   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : pixabay.com/photos/search/trophy/

     Sifat alamiah manusia yaitu selalu ingin memiliki dan dan tidak pernah merasa puas. Dalam suatu perlombaan dibuat sedemikian rupa sehingga para peserta akan berusaha semaksimal mungkin menunjukkan kemampuan masing-masing baik secara kelompok maupun individu. Setelah perlombaan selesai akan di umumkanlah pemenangnya. Biasanya, peserta lomba yang egoisnya tinggi alias hanya mau menang sendiri jarang menempati posisi pertama. Berbeda dengan peserta lomba yang berpartisipasi bukan dengan tujuan membanggakan diri sendiri.


     Seringkali kita salah mengerti bahwa mengikuti sebuah kompetisi bukan untuk memicu kemampuan yang kita punya, namun justru untuk pamer. Hal ini jauh dikatakan sebagai sebuah prestasi jika kemudian peserta seperti itu yang menjadi pemenang. Padahal, banyak pemenang sebenarnya yang justru tidak menjadi pemenang dan tetap dikenang karena prestasinya. Jika kita mempunyai mindset bahwa berprestasi harus menjadi pemenang, sesungguhnya kita sedang menuju kekalahan diri kita sendiri.


     Perlunya arahan mindset yang baik dari semua pihak sehingga membentuk seorang mental pemenang bukan sekedar dari juara dan medali, tetapi dari sikap juang dan keyakinan terhadap diri sendiri. Prestasi mahasiswa di perguruan tinggi juga sudah seyogyanya diolah supaya kemudian buah dari prestasi tersebut dapat diimplementasikan terhadap kehidupan kita sehari-hari sehingga bermakna dan bernilai lebih dari hanya sekedar menjadi pemenang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline