Lihat ke Halaman Asli

Sekar Ayu Anjany

Mahasiswa Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

Budidaya Microgreens: Solusi Kebutuhan Pangan Kaya Gizi di Tengah Pandemi

Diperbarui: 28 Juli 2021   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokpri

Semarang (27/2021) Pandemi COVID-19 yang tidak kunjung usai ini mengharuskan KKN Tim II UNDIP 2021 dilaksanakan secara mandiri dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kepala Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) Universitas Diponegoro, Fahmi Arifan, ST, M.Eng., menuturkan bahwa KKN Tim II UNDIP 2021 merupakan KKN Pulang Kampung.

“KKN yang biasanya dilakukan secara kelompok atau tim maka untuk KKN periode ini dilakukan secara mandiri atau individu atau yang dikenal dengan KKN Pulang Kampung”, ujar Bapak Fahmi.

KKN Tim II UNDIP ini dilaksanakan selama 43 hari mulai tanggal 30 Juni sampai dengan 11 Agustus 2021. Tema yang diangkat pada KKN ini yaitu “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs”.

Mengingat kondisi di Kota Semarang sekarang ini yang memiliki jumlah kasus penderita COVID-19 semakin tinggi sehingga mengharuskan masyarakat untuk tetap dirumah demi menghambat penyebaran COVID-19. Masyarakat juga disarankan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang mengandung mineral, antioksidan dan vitamin tinggi guna membangun sistem imun dalam tubuh. 

Microgreens merupakan sayuran mikro atau tumbuhan herbal lainnya yang ditanam dan dapat dipanen dalam waktu 7 – 21 hari. Microgreens dapat dikonsumsi mentah secara langsung maupun diolah terlebih dahulu. Asupan makanan yang memiliki kandungan micronutrient seperti senyawa fitokimia yang dimiliki oleh microgreens dapat meningkatkan sistem imun dalam tubuh.

Semua jenis bibit sayur yang berdaun bisa dikembangkan menjadi tanaman microgreens. Misalnya seperti daun ketumbar, pakcoy, seledri, bayam, kangkung dan daun parsley. Cara budidaya microgreens pun cukup sederhana dan tidak memerlukan biaya yang tinggi. Wadah tanam yang digunakan dalam budidaya microgreens dapat dengan mudah ditemukan di rumah seperti nampan. Sedangkan media tanam dapat berupa cocopeat, rockwool ataupun tanah campuran.

Edukasi kepada masyarakat mengenai budidaya microgreens perlu untuk dilakukan sehingga nantinya masyarakat turut membudiyakan microgreens guna konsumsi sehari – hari sebagai asupan makanan bergizi serta nantinya akan tercipta kemandirian masyarakat dalam menghasilkan produk pangan yang sehat.

Program edukasi dilaksanakan secara online kepada masyarakat khususnya PKK RW 04 Kelurahan Bendan Ngisor dengan membagikan ebook mengenai budidaya microgreens melalui whatsapp. Selain itu, juga didukung dengan membagikan media tanam dan benih guna menarik minat dan motivasi masyarakat untuk membudidayakan microgreens.

Ibu Sri selaku Ketua PKK RW 04 menyambut hangat dan terlihat antusias dengan program kerja KKN yang dilaksanakan.

“Kami dan warga mengucapkan terima kasih atas pemberian materi yang bermanfaat bagi warga RW 04. Terima kasih juga atas pemberian media tanam dan benih ini semoga nantinya juga dapat bermanfaat bagi warga semuanya. Saya berharap semoga program kerja KKN tetap berjalan seperti yang diharapkan walaupun KKN dilaksanakan dalam masa pandemi seperti ini,” ujar Ibu Sri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline