PKS Harus Berani Pecat Hilmi dan Anis

Bisa jadi para pecinta PKS jengkel (and bisa juga berang, mara) ketika membaca ungkapan Eyang Supendi pada image (di bawah);  jika tidak, maka artinya, mereka sudah nyadar bahwa pernyataan Eyang Supendi, ada benarnya atau sangat benar. Eyang Supendi pastinya tak asal omong atau asal bunyi; ia punya data dan perhatian ke/pada Parpol yang dirinya ikut lahirkan.

Si Eyang, ternyata sudah, sejak lama, berulangkali ingatkan PSK, sorry ... maksud saya PKS, sebagai institusi agar memecat Hilmi dan Anis, namun tak didengar. Menurut Eyang Supendi, Hilmi dan Anis, sejak 2005, sudah berkasus, dan layak dipecat; tapi tak didengar oleh petinggi PKS lainnya.

Kini, akibat tak dengar-dengaran pada orang tua, akibatnya sangat fatal. PKS kesandung kasus, dan menjadi bulan-bulanan banyak orang, terutama di media news online dan media sosial.

Mengapa PKS tak berani pecat Hilmi dan Anis!? tentu saja tak berani, karena mereka berdua adalah teman sejawat, yang bersama-sama berupaya mencai uang-dan untuk mengisi pundi-pundi PKS;

Apalagi, Lutfi pernah berucap di  Jalan Cipaku I Nomor 14, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bahwa ” …. mereka berupaya, mendapat dana Rp 2 T, dalam rangka Pemilu 2014, …” pada saat itu, Luthfi diteman sohib karibnya yang bernama Ahmad Fathanah [voa-islam].

Tentu saja, jika ada ucapan Luthfi seperti tu, maka merupakan sesuatu yang tak benar, omong kosong, hoax, dan tak pernah terjadi, karena mernurut PKS mereka tak ada hubungannya dengan Ahmad Fathanah; Luthfi pun tak mengenal Ahmad Fathanah.

Usaha dana untuk mendapat  RFp 2 T, benar, tapi akan dikumpulkan oleh para kader PKS; bayangkan jika PKS punya +/- 20 juta orang anggota, dan satu orang ngumpul (minimal)Rp 10.000/bulan selama tahun 2013 (12 bulan), tentu saja kebutuhan dana tersebut cepat teratasi.  Jadi, ngapain juga gunakan cara sepertikuota inport daging!?

1369025578106282721