Lihat ke Halaman Asli

Semua "Edan"

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika “ora edan, ora keduman” dari Jawa,
diIndonesiakan menjadi “tidak edan, tidak dapat bagian”,
lalu dicoba untuk dimengerti apa rentetannya,
maka
ada  yang benar-benar telah jadi edan dan ia pun dapat bagian
ada  yang benar-benar telah jadi edan  tapi hanya menggigit jari  karena tidak dapat bagian
ada  yang tidak edan namun hanya mengelus dada karena tak dapat bagian
ada  yang tak edan, ikhlas  meski tak dapat bagian
ada  yang pura-pura edan,  dapat bagian lalu dibagikan kepada korban keedanan
ada yang membagi-bagikan keedanan melalui ceramah dan pelatihan
ada yang mengajar ketidakedanan

wooooo semua tak luput dari edan
woo semua kecipratan edan

Lantas mengapa jaman edan menjadi masalah ?
Bukankah tinggal memilih :
benar-benar edan,
ataukah tidak edan,
ataukah pura-pura edan,
ataukah mengajarkan ketidakedanan ?

(Sastrawan Batangan,  6/11/1996-22/2/2015)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline