Lihat ke Halaman Asli

Sarianto Togatorop

Pengajar yang menyukai kebebasan

(Diburu Sang Waktu) Selamat Ulang Tahun Istriku

Diperbarui: 19 Juni 2020   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istri (dokpri)

"Diburu sang waktu, seluruh hidup dan misimu, kau sempat mengerjakan, kau sempat menghadang hari-harimu. Putaran sang waktu, kembali mengingat usiamu. Bangkitkan semangatmu, karena Dia tambahkan umurmu, Setialah, Tuhan sertamu."

 Istriku, tentu kau masih ingat penggalan syair lagu itu. Syair lagu yang biasanya kita nyanyikan saat mahasiswa untuk merayakan hari lahir siapa pun dalam sesama pekerja pelayanan mahasiswa. Lagu yang selalu meneguhkan untuk selalu bersyukur atas hari istimewa dan umur yang Tuhan berikan, juga kesempatan boleh mengisi hidup tetap setia di jalan Tuhan.

Hari ini, syair lagu itu ingin kunyanyikan menjadi lagu spesial untukmu, sebagai syukurku kepada Tuhan atas bertambahnya usiamu. Tapi menyanyikannya lewat tulisan ini saja. Kiranya lagu ini menguatkanmu, memberimu semangat yang baru menjalani hidup yang penuh pergumulan. Kiranya hatimu selalu bersyukur atas hari-hari yang Tuhan berikan.

Dan tentunya syukur buat hari ini juga, hari di mana waktu mengingatkanmu pada besarnya karunia Tuhan yang telah memberimu kesempatan menikmati kehidupan sejak pertama dilahirkan, menikmati semua berkat yang tak berkesudahan di sepanjang usia yang kau lewati.

Satu tahun bertambah, semakin banyak berkat Tuhan yang sudah kau nikmati. Semakin banyak juga pengalaman kehidupan yang dipakai Tuhan untuk menempamu. Semoga semakin mendewasakan hati dan pikiran serta kehidupan rohanimu.

Pribadi yang Unik

Istriku, satu anugerah besar bagiku ketika Tuhan mengaruniakanmu menjadi pendamping hidup bagiku. Sekian lama aku menantikan, sudah tak terhitung doaku meminta kepada Tuhan, pribadi yang bebeda untuk menjadi pendamping hidup hingga akhirnya Ia mempertemukan aku denganmu.

Pribadimu yang keras dan tidak mau bersembunyi dalam dogma bahwa perempuan harus menunggu. Prinsipmu yang keras, perempuan punya hak menentukan pilihan terbaik bagi hidupnya bahkan dalam hal menentukan siapa pasangan hidupnya. Perempuan tak perlu memendam perasaan, menunggu hingga akhirnya berlalu. Ungkapkan, kalau tidak diterima berarti tak perlu menghabiskan waktu berlama-lama dengannya.

Dalam banyak hal, semakin aku mengenalimu dalam hidupku, semakin aku melihat prinsip itu mengkristal dalam hidupmu. Perempuan dan pilihan. Perempuan juga berhak mengambil keputusan, bukan menerima keputusan.

Anugerah Terbaik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline