Lihat ke Halaman Asli

"Make Positivity Louder"

Diperbarui: 6 Mei 2018   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI

"So much energy out there in the judgement of others. If some people used half the energy they use in judging others on looking at themselves and how to be better, the world would be a far better place."

Gary Vee

Saya teringat beberapa belas tahun yang lampau ketika saya ikut program host family di waktu luang saya sebagai mahasiswa. Host family program pertama saya adalah tinggal bersama salah satu keluarga di Dorset yang terletak di bagian Inggris Selatan.

Saat pertama kali menjejakkan kaki di stasiun Swanage, saya seakan terbawa ke dalam suasana novel the Famous Five karya Enid Blyton di mana Anne, Julian dan kawan-kawan baru saja tiba di stasiun untuk menghabiskan liburan musim panas mereka di Dorset.

Saya lalu mencari Maggie, host family saya. Setelah menunggu beberapa menit, ternyata ada sapaan lembut memanggil nama saya, namun dengan suara yang cukup berat sambil menepuk bahu saya.

Saya lalu menengok dan hampir roboh tak berdaya. Tepat di samping saya berdiri sesosok lelaki berambut coklat tua dengan sorot mata tajam di balik indahnya perpaduan warna bola matanya yang greyish brown. Dalam sekejap saya seakan tersedot dalam pesona ketampanannya.

"Hiya Sarah, Maggie meminta saya untuk menjemput kamu. Are you okay? Kamu kelihatan sangat excited. Oh by the way nama saya John," ujarnya seraya menyodorkan tangan untuk berjabatan.

"Hiya John, senang bertemu dengan kamu. Yes, saya sangat excited karena Dorset adalah salah satu tempat impian saya sewaktu kecil. Saya penggemar berat novel Enid Blyton. Apakah Kirrin Castle itu benar-benar ada?"

"Yes, tapi  namanya adalah Corfe Castle, besok kami akan membawa kamu ke sana."

"Thank you, John. Saya sangat excited dengan perjalanan ini karena saya ingin mengenal kebudayaan Inggris yang tentunya pasti akan ada perbedaan dengan budaya Indonesia."

"Brilliant! Perbedaan akan mendatangkan wawasan baru bagi kamu. Coba lihat angka ini, dari tempat kamu berdiri adalah angka 9 sedangkan dari sudut pandang saya adalah angka 6. Tapi kamu pun akan bisa berkata kalau itu angka 6 jika perbedaan fokus dan sudut pandang kamu juga berubah. Sehingga dari satu kepala saja pun bisa dua penilaian yang berbeda, apalagi dari kepala yang berbeda."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline