Lihat ke Halaman Asli

Alamsyah

Jurnalis & Content Writer

Tersesat dalam Puisimu yang Gelap

Diperbarui: 11 Januari 2024   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Pixabay


Aku tersesat dalam puisimu yang gelap setelah sebelumnya kau menuliskannya dalam kegelisahan bathin yang luar biasa.

Kata-kata itu benar-benar kau permainankan dengan memakai hermetis.

Kau berhasil dari situ.

Tapi aku, dia dan lainnya, apakah mampu menangkap maksud dari puisi gelapmu itu?


"Kutulis sedih laut
pada wajah gelombang
lumut gelisah
di ketiak karang"


Apa yang bisa aku maknai dari potongan puisi gelap "Kutulis Sedih Laut" itu?

Tak ada!
Kecuali kau memang ingin menyesatkan ku disana.

Tapi tidak!
Justru otak dan pikiranku lah yang sesat.
Tidak bisa memahami duistere poezie engkau, duhai Maman S. Taswie (Zaidan, 1991).

Cldg, 11/1/2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline