Lihat ke Halaman Asli

Samdy Saragih

Pembaca Sejarah

Ingatlah Texas, Anies!

Diperbarui: 19 Oktober 2021   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (KOMPAS/ TOTOK WIJAYANTO)

Senin kemarin, 18 Oktober 2021, kita kembali mendengarkan arahan dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan tentang perkembangan pandemi Covid-19 terkini. Sejumlah kabar gembira dibeberkan, salah satunya tentang catatan nihil kematian pasien Covid-19 di Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bali.

Saya penasaran dengan capaian di Jakarta. Setelah mengecek langsung ke situs resmi situasi virus corona Pemprov DKI Jakarta, ternyata benar nol kematian itu terekam pada 17 Oktober.

Sepuluh hari sebelumnya, tepatnya pada 7 Oktober, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sudah berkisah ihwal zero kematian akibat Covid-19. Anies mengunggah sebuah gambar unik di akun media sosialnya. Bukan potret kegiatan, tetapi foto sebuah angka '0' dengan latar belakang halaman berwarna hitam.

Pengikut akunnya baru paham dengan maksud gambar tersebut setelah Gubernur Anies menjelaskan maknanya. Angka '0' berarti nol pemakaman dengan prosedur Covid-19 di Jakarta dalam tempo 24 jam terakhir.

Kabar ini tentu saja menggembirakan. Pemakaman tanpa prosedur Covid-19 berarti nihil kematian akibat infeksi virus corona. Tiadanya korban dan pemakaman dengan prosedur Covid-19 seperti informasi Anies adalah kali pertama di Ibu Kota sejak Maret 2020.

Selama virus corona bernama SARS-CoV-2 mewabah, Jakarta merupakan episentrum pandemi Indonesia. Merujuk data Satgas Covid-19 per 18 Oktober, sebanyak 860.253 kumulasi kasus positif di Ibu Kota berkontribusi terhadap 20,30% kasus se-Indonesia. Sementara itu, sebanyak 13.569 korban meninggal di Jakarta menyumbang 9,50% dari total kematian di seluruh Nusantara.

Sepanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), rekor tertinggi di Jakarta tercatat pada 11 Juli dengan 14.619 kasus positif. Pada 20 Juli, Jakarta merekam 265 kematian, terbanyak selama pandemi.

Namun, penerapan PPKM Darurat dan Level 4 di Jakarta membalikkan keadaan. Sejak 2 September, angka positif konsisten di bawah 500 kasus. Sementara itu, kematian menciut di bawah 40 orang sejak 14 Agustus. Puncaknya adalah pada 8 Oktober ketika secara resmi pasien meninggal tidak ada sama sekali.

SERUPA TEXAS

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline