Lihat ke Halaman Asli

Salman Fariz

Jurnalis Lepas

Hanaz Mengumpulkan Ribuan Wanita di Grup Facebook Yakjut untuk Saling Membantu

Diperbarui: 21 September 2022   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syed Hanaz Tariq, pendiri Yakjut, grup wanita di Facebook. | Sumber: kashmirlife.net

Oleh Salman Fariz

Banyak wanita menghadapi banyak masalah dalam hidup mereka. Akan ada terasa lega jika mereka berbagi masalah pribadi mereka seperti perceraian, cinta, masalah keluarga, kekerasan dalam rumah tangga, bisnis dan tips kecantikan dengan teman-teman mereka.

Di Jammu and Kashmir (J&K), sebuah Wilayah Persatuan di India, ada grup Facebook bernama Yakjut, sebuah platform yang khusus ditujukan untuk wanita Kashmir. Yakjut berarti kesatuan atau usaha bersama dalam bahasa Kashmir. Begitu banyak wanita di grup tersebut secara anonim memposting pertanyaan tentang masalah yang sangat pribadi.

Grup ini dimulai oleh Syed Hanaz Tariq, 24 , seorang insinyur otomasi yang saat ini bekerja di Pune, pada tanggal 6 Januari 2019 dan kini memiliki 42.000 anggota.

Hanaz selalu memikirkan masalah wanita.

"Sepanjang malam, ia menangis sampai tertidur. Keesokan harinya ia melihat ke cermin dan bersiap-siap seolah-olah tidak ada yang terjadi. Menghadapi dunia, keluarga dan teman-temannya; mencoba bersikap normal, ia tersenyum canggung dan bergerak maju. 

Terkadang ia mencoba untuk memenuhi harapan masyarakat, terkadang ia hidup untuk anak-anaknya dan terkadang ia hanya ada. Tahun-tahun berlalu, rambutnya berubah menjadi abu-abu dan suatu hari ia bukan dirinya lagi. Berapa banyak dari kita yang menghargai seorang wanita sebagai individu daripada perannya sebagai ibu, anak perempuan atau teman?" kata Hanaz mengatakan kepada majalah mingguan Kashmir Life.

Hanaz aktif di berbagai platform jejaring sosial tetapi ia merasa bahwa harus ada platform khusus untuk wanita Kashmir, di mana mereka dapat berbicara tentang kesehatan mental mereka dan juga meminta bantuan mengenai hal-hal pribadi tanpa menyebutkan namanya.

"Ada kelompok-kelompok berbasis global yang membantu komunitas-komunitas khusus mereka yang mengilhami saya untuk membuat sesuatu yang serupa untuk para wanita di tanah air saya, yang, karena takut akan stereotip masyarakat, mengeluh dalam hati," ujar Hanaz kepada surat kabar harian Greater Kashmir.

Pada hari pertama Hanaz mengirim pesan yang mengatakan bahwa para wanita dapat berbagi masalah mereka secara anonim dan yang mengejutkannya, grup tersebut memperoleh 500 anggota hanya dalam beberapa hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline