Lihat ke Halaman Asli

Masalah Degradasi dan Alih Fungsi Lahan ke Non Pertanian pada Ketahanan Pangan

Diperbarui: 29 April 2021   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

agroindonesia.co.id

Faktor Rendahnya Ketahanan Pangan Nasional

Indonesia merupakan negara yang dikenal sebagai negara yang maritim dan agraris. Oleh karena itu, sudah seharusnya Indonesia mampu memenuhi pangan dalam negeri serta mampu memiliki ketahanan pangan yang tinggi. Ketahanan pangan sendiri adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi suatu negara dan perseorangan. Indonesia juga merupakan negara yang besar dan banyak penduduk. Jadi, tidak sulit bagi Indonesia untuk mencapai ketahanan pangan nasional.

Salah satu faktor keberhasilan Indonesia dalam ketahanan pangan nasional adalah ketersediaan pangan tersebut. Ketersediaan pangan bergantung pada jumlah produksi yang dihasilkan oleh petani-petani. Sedangkan jumlah produksi tidak terlepas dari lahan untuk menanam. Akan tetapi, dengan adanya jumlah penduduk yang semakin bertambah setiap tahunnya di Indonesia, maka banyak juga lahan yang telah dialih fungsikan. Lahan dapat dialih fungsikan menjadi perumahan, pertokoan, dan lain-lain. Hal tersebut mengakibatkan lahan yang digunakan untuk pertanian semakin sedikit yang akan mempengaruhi terhadap jumlah hasil pertanian. Selain itu, degradasi lahan juga berdampak pada ketahanan pangan nasional.

 

Faktor dan Dampak Alih Fungsi Lahan ke Non Pertanian pada Ketahanan Pangan

Menurut Pasandaran (2006), ada tiga faktor penyebab alihfungsi lahan persawahan, yaitu kelangkaan sumberdaya lahan dan air, dinamika pembanguan, serta peningkatan jumlah penduduk. Sedangkan menurut Rusastra (1994) dalam Munir (2008), mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi alihfungsi lahan ditingkat petani dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi petani.

Saat ini, banyak masyarakat Indonesia yang bergantung pada alam, terutama pertanian. Seperti yang diketahui, pertanian merupakan sektor terbesar penyerap tenaga kerja di Indonesia. Dengan adanya alih fungsi lahan ke non pertanian, maka banyak petani yang beralih ke profesi non pertanian. Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian juga mempengaruhi jumlah produksi padi. Hal-hal tersebut tentu akan mempengaruhi kestabilan ketahanan pangan di Indonesia.

Faktor dan Dampak Degradasi Lahan pada Ketahanan Pangan Nasional               

Degradasi lahan disebabkan oleh 2 faktor, yaitu karena alam dank arena manusia. Degradasi karena faktor alam, yaitu disebabkan oleh erosi. Erosi dapat menyebabkan menurunnya kemampuan dan produktivitas tanah. Selain itu, curah hujan yang tinggi disertai dengan topografi yang curam juga dapat mempengaruhi degradasi lahan. Degradasi karena factor manusia disebabkan oleh kegiatan manusia yang memanfaatkan lahan tanpa diimbangi dengan konservasi serta penggunaan pupuk secara berlebehan. Hal-hal tersebut akan menyebabkan produktivitas tanah juga berkurang.

Degradasi lahan juga berdampak pada kestabilan ketahanan pangan nasional. Penyebab degradasi lahan banyak sekali, diantaranya kegiatan deforesterisasi, industri, pertambangan, perumahan, dan kegiatan pertanian itu sendiri. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus menerus tanpa ada pengolahan yang benar, maka akan mengakibatkan degradasi lahan yang mengancam keberlangsungan suatu usaha tani dan ketahanan pangan nasional. Lahan-lahan di Indonesia banyak yang sudah terdegradasi sehingga produktivitas lahan menurun. Hal tersebut tentu mempengaruhi jumlah hasil pertanian yang akan berdampak pada ketahanan pangan nasional.

Upaya Mengatasi Degradasi dan Alih Fungsi Lahan ke Non Pertanian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline