Lihat ke Halaman Asli

Safira Halidaziah

Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember Angkatan 2019

Obligasi Daerah: Daerah Pertama di Indonesia yang Terbitkan Obligasi Daerah

Diperbarui: 12 Mei 2020   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Obligasi Daerah : Daerah Pertama di Indonesia yang Terbitkan Obligasi Daerah

Obligasi daerah adalah surat hutang yang merupakan salah satu sumber dana pinjaman milik daerah yang memiliki jangka waktu panjang atau menengah yang bersumber dari masyarakat. Obligasi daerah ini merupakan efek yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dan tidak dijamin oleh pemerintah pusat. 

Berdasarkan peraturan dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia, terdapat prinsip umum yang harus diketahui sebelum menerbitkan obligasi daerah, antara lain penerbitan obligasi daerah hanya dapat dilakukan di pasar modal domestik dan dikhususkan dalam bentuk mata uang Rupiah. 

Penerbitan obligasi daerah ini dilakukan oleh pemerintah daerah yang membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan investasi sektor publik yang menghasilkan penerimaan dan yang harus  memberikan manfaat bagi masyarakat yang menjadi urusan pemerintah daerah penerbit obligasi daerah tersebut. 

Dilihat dari ketentuan ini, maka obligasi daerah yang diterbitkan pemerintahan daerah hanya jenis obligasi pendapatan (Revenue Bond). Pemerintah daerah dilarang menerbitkan obligasi daerah dengan jenis index box yang merupakan obligasi daerah yang nilai jatuh temponya dinilai dengan index tertentu dari normal. Pernyataan tersebut berkaitan dengan peraturan Kementrisn Keuangan yang menjelaskan bahwa Nilai obligasi Daerah pada saat jatuh tempo sama dengan nilai obligasi daerah pada saat diterbitkan.

Pemerintah pusat khususnya Kementrian Keuangan Republik Indonesia sangat mendukung dan mempromosikan adanya pemerintah daerah yang menerbitkan obligasi daerah ini karena dinilai penerbitan obligasi daerah merupakan sebuah cara yang cukup menjanjikan untuk mendapatkan bantuan dana. Selain mendukung kegiatan promosi obligasi daerah, Kementrian Keuangan juga mendorong skema pembiayaan kreatif lainnya.

Kementrian keuangan juga mengatur banyak persyaratan yang harus dipenuhi pemerintah daerah jika akan melakukan penerbitan surat utang daerah atau obligasi daerah ini. Antara lain, nilai obligasi derah pada saat jatuh tempo sama dengan nilai nominal obligasi daerah pada saat diterbitkan; Penerbitan Obligasi Daerah wajib memenuhi ketentuan dalam Pasal 54 dan Pasal 55 UU Nomor 33 Tahun 2004 mengenai persyaratan pinjaman serta mengikuti peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal; di dalam obligasi daerah tersebut harus mencantumkan beberapa hal seperti nilai nominal, tanggal jatuh tempo, tanggal pembayaran bunga, tingkat bunga, frekuensi pembayaran bunga, cara perhitungan pembayaran bunga, ketentuan hak untuk membeli kembali obligasi daerah sebelum jatuh tempo, dan lain sebagainya.

Dari sekian banyak peraturan yang telah ditetapkan dan dibuat oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia dengan berdasar UUD 1945, penerbitan obligasi daerah oleh pemerintah daerah ini bukan pekerjaan sepele yang mudah untuk dilakukan. Dibututuhkan tingkat pemahaman dari setiap daerah yang tinggi tentang penerbitan obligasi daerah ini. Upaya penerbitan obligasi daerah ini hanya dapat dilakukan oleh daerah yang telah memiliki kesiapan yang tinggi dan tingkat transparansi yang baik.

Dari berbagai daerah -- daerah yang ada di Indonesia, belum ada yang pernah memunculkan atau menerbitkan obligasi daerah. Bisa dipastikan kalau selama ini, daerah -- daerah tersebut belum memiliki tingkat kesiapan, tingkat pemahaman dan tingkat transparansi yang cukup baik. Padahal, Kementrian Keuangan selalu mendukung dilakukannya penerbitan obligasi daerah ini dengan mendorong para instrumen pemerintahan daerah melakukan sosialisasi dan rapat koordinasi untuk membahas perihal penerbitan Obligasi Daerah secara keseluruhan.

Upaya -- upaya Kementrian Keuangan dalam mempromosikan penerbitan Obligasi Daerah ini tidak terlalu membuahkan hasil. Hingga saat ini, baru terdapat segelintir daerah yang tertarik dan menyatakan kesiapannya untuk menerbitkan obligasi daerah. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dinilai menjadi provinsi yang paling siap melakukan ini sejak awal 2019. Selain itu, ada juga Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, dan Kota Bogor.

Daerah pertama yang menyatakan kesiapannya terhadap penerbitan Obligasi Daerah ini adalah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang mengatakan bahwa mereka siap merealisasikan penerbitan Obligasi Daerah pada awal tahun 2020 tepatnya bulan Januari. Rencana penerbitan obligasi daerah ini telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sehingga Pemerintah Provinsi sangat berupaya keras dan bekerja semaksimal mungkin untuk merealisasikan penerbitan obligasi daerah ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline