Lihat ke Halaman Asli

Safira Nurmalitasari

Mahasiswi Manajemen Universitas Diponegoro Semarang / A girl who love art; music; poem

Pelatihan Olahan Pangan Lokal dan Pemanfaatan Pekarangan melalui Sistem Akuaponik Optimalkan SDM

Diperbarui: 11 Agustus 2020   09:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan video pelatihan olahan pangan lokal pisang dan singkong (Dokpri)

Semarang (8/8/20)--- Kondisi yang sedang dialami oleh belahan dunia adalah adanya wabah pandemi COVID-19. Kondisi ini ditandai dengan pembatasan ruang gerak untuk melakukan suatu aktivitas yang sudah direncanakan. Pembatasan ruang dilakukan sebagai bentuk salah satu pencegahan penyebaran COVID-19.

Masyarakat justru menghadapinya dengan semangat penuh untuk mengisi aktivitas dengan kegiatan pelatihan yang diadakan oleh mahasiswi kuliah kerja nyata Universitas Diponegoro Semarang.

Berawal dari mencari kebutuhan masyarakat akan peningkatan produktivitas yang tidak hanya ditandai sebagai peningkatan perekonomian, namun peningkatan keterampilan yang harapannya bermanfaat bagi dirinya dan sekitarnya.

Pelatihan olahan pangan lokal dan pemanfaatan pekarangan melalui sistem akuaponik menjadi salah satu alternatif yang diberikan Safira Nurmalitasari (21), mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis di tengah pandemi ini. Memberikan pengetahuan untuk dapat mengisi waktu luang, menjadikan ibu-ibu PKK RT 09 Perumahan Kini Jaya mampu bangkit dari kebelengguan pandemi yang melanda.

Pelatihan olahan pangan lokal secara daring yang diberikan pada 14-15 Juli 2020, memberikan pengetahuan baru tentang diversifikasi pangan yang mampu memberikan menu makanan yang bergizi dan seimbang. Hal ini dibutuhkan bagi ibu-ibu untuk lebih memahami pentingnya mengolah pangan dengan mandiri dimasa pandemi ini. Keamanan pangan yang terjaga menghasilkan makanan yang berkualitas sehingga meningkatkan kesehatan di tingkat keluarga.

Ibu-ibu PKK RT 09, kini mampu mengkreasikan olahan pangan lokal singkong dan pisang menjadi cemilan yang enak dan menyehatkan. Harapannya, tidak hanya peningkatan keamanan pangan, namun melalui pelatihan olahan pangan lokal ini, mampu menumbuhkan minat dalam melakukan wirausaha di tengah situasi pandemi.

Ibu-ibu mampu secara mandiri mengolah, mengkreasikan, dan menginovasi makanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginnan masyarakat. Sehingga, mampu meberikan pendapatan dan perbaikan ekonomi sehingga kesejahtreraan hidup menjadi lebih baik.

 

Hasil kreasi olahan pangan nugget singkong sayur (DOKPRI)

Pelatihan kedua yaitu, pelatihan pemanfaatan pekarangan melalui sistem akuaponik yang juga dilakukan secara daring, diselenggarakakan pada 27 Juli 2020 menjadi tonggak besar adanya perubahan kebiasaan ibu-ibu untuk mulai menyukai bercocok tanam. Pelatihan pemanfaatan pekarangan membantu ibu-ibu PKK RT 09 dalam memenuhi kebutuhan utama yaitu pangan.

Ibu-ibu PKK RT 09 perumahan kini jaya, menjadi contoh bagi lingkungan RT lainnya bahwa telah menciptakan urban farming melalui sistem yang mudah dan aplikatif. Hal ini menandakan, bahwa masyarakat mulai memahami pentingnya kemandirian pangan di tingkat keluarga sehingga tercipatanya ketahanan pangan yang mampu memperbaiki kualitas hidup.

Pembuatan video pelatihan pemanfaatan pekarangan melalui sistem akuaponik (Dokpri)

Hasil penanaman sayur sawi melalui sistem akuaponik yang dilakukan oleh ibu-ibu PKK RT 09 sebagai bentuk keberlanjutan program (Dokpri)

Harapannya, melalui pelatihan pemanfaatan pekarangan, tidak hanya memberi ilmu dan keterampilan baru, namun juga membentuk lumbung pangan melalui tingkatan terkecil yaitu tingkat keluarga. Ibu-ibu juga dapat terhindar dari kelangkaan pangan yang kini mulai terjadi di masa pandemi COVID-19.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline