Lihat ke Halaman Asli

Kopi dan Masyarakat Gayo

Diperbarui: 8 Mei 2019   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi


Jika saya di berikan kesempatan menjelaskan bagaimana kedekatan kopi dan masyarakat Gayo, saya tidak akan banyak basa-basi dalam hal ini, langsung saja ke poin inti, bahwa masyarakat Gayo hidup dan menghidupi diri, anak, cucu dan istri dari hasil kopi.

Sejatinya ini adalah hal yang patut menjadi kebanggan bagi para pemangku kebijkan yang tanggannya punya kuasa, yang d parafnya juga bisa berbicara.

Rasa-rasanya para elit abai akan hal kepentingan simbol negeri atas awan ini, terbukti dari tidak ada satu patah katapun berbicara soal harga kopi yang sekarang terjun bebas.

Disini saya tidak berkeinginan mengajak petani untuk nurut kepada hukum rimba yang sedang di praktekan oleh kaum kapitalis, malah saya menginginkan petani yang merdeka atas keringat dan air matanya, namun lagi-lagi kita harus berpikir ulang akan kemerdekaan petani jika para elit tidak seirama dengan petani.

Ahirnya berhubung karena ini dalam keadaan bulan penuh rahmat, mari kita do'akan agar para pemimpin negri terbuka hatinya dan menjadi pemimpin bagi semua golongan.

NB : Apa kabar qanun kopi?
       - Stop bicara kemiskinan dan kemelaratan karena kalian tau itu semua di ciptakan oleh kerakusan kekuasaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline