Lihat ke Halaman Asli

Sabrina Kamalin

Universitas Jember

Globalisasi Ekonomi : Kerjasama Tiktok dan Tokopedia

Diperbarui: 23 Maret 2024   00:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Akhir – akhir ini dunia sedang dihebohkan dengan sebuah aplikasi bernama Tiktok. Aplikasi buatan perusahaan Bytedance dari Republik Rakyat Tiongkok ini berhasil merebut hati banyak masyarakat di dunia. Hal ini dikarenakan layanan video berdurasi pendek yang memungkinkan seluruh kalangan untuk mengaksesnya. Konten – konten menarik yang disesuaikan dengan preferensi para penggunanya, ditambah dengan fitur – fitur pendukung lainnya.

Sejak awal dikembangkannya Tiktok pada tahun 2016, Tiktok juga telah menarik perhatian dari masyarakat Indonesia. Dari sekitar 227 juta jiwa penduduk di Indonesia, pada tahun 2024 ada sekitar 109 juta jiwa masyarakat Indonesia menggunakan aplikasi Tiktok.

Pada tahun 2016 hingga 2017, dimana tahun tersebut merupakan awal dari berdirinya Tiktok, Tiktok telah berhasil meraih popularitasnya di Tiongkok. Aplikasi ini mulai mendunia pada akhir tahun 2019 hingga 2020. Popularitas tersebut dikarenakan :

  • Aplikasi Tiktok mudah untuk digunakan
  • Konten yang disesuaikan dengan preferensi pengguna
  • Memiliki budaya influencer yang kuat
  • Menjadi salah satu aplikasi yang memunculkan tren viral
  • Menawarkan peluang pemasaran

Kelima faktor tersebut juga dirasakan oleh masyarakat Indonesia, terutama pada masa Pandemi COVID-19. Penerapan sistem PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) membuat banyak aktivitas masyarakat terhambat, terutama dalam sector ekonomi. Pada masa tersebut, banyak dari masyarakat Indonesia yang terdampak secara ekonomi. Mereka kehilangan lapangan pekerjaan serta sumber pendapatan. Masyarakat dilarang keluar rumah, apalagi melakukan kegiatan ekonomi.

Kemudian, dari peristiwa tersebut, Tiktok hadir dengan mengembangkan fitur terbarunya yaitu fitur Tiktok Shop. Fitur tersebut merupakan sebuah platform belanja yang memungkinkan para pengguna untuk membeli secara langsung di dalam aplikasi Tiktok. Fitur ini pertamakali diluncurkan pada tahun 2021. Indonesia yang menjadi salah satu negara pertama untuk menguji coba fitur tersebut. Hanya dalam waktu satu tahun, Tiktok shop berhasil menjadi platform e-commerce terbesar ke-5 di Indonesia.

Namun, Tiktok menghadapi masalah pada awal tahun 2023. Para pemilik UMKM di Indonesia, terutama para pedagang di Pasar Tanah Abang merasa bahwa dengan adanya Tiktok Shop, tingkat penjualan mereka semakin menurun hari demi harinya. Para pedagang UMKM tersebut melakukan protes kepada pemerintah untuk melarang penjualan barang pada platform media sosial. Mosi tersebut juga didukung kuat dengan fakta bahwa TikTok yang belum memiliki lisensi pembayaran di Indonesia, dimana TikTok masih menggunakan layanan pembayaran pihak ketiga.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia menuduh TikTok sebagai ‘’predator harga’’ yang merugikan UMKM Indonesia. Sehingga untuk melindungi para pedagang UMKM, pemerintah melarang adanya TikTok Shop di Indonesia, dimana TikTok diberikan waktu selama satu minggu untuk memisahkan fitur penjualan dari platform media sosial utamanya.

Atas larangan tersebut tentu saja TikTok mengalami penurunan pendapatan dari Indonesia. Sehingga pihak TikTok terus mengusahakan untuk mendapatkan legalitas pembayaran TikTok Shop di Indonesia. Maka dari itu, TikTok menjalin kemitraan dengan GoTo, sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia. Kedua perusahaan tersebut melakukan kolaborasi yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan penjualan online Indonesia dan untuk mendukung pertumbuhan bagi UMKM di Indonesia.

Dari kesepakatan yang dijalin, TikTok telah berinvestasi kepada GoTo sebesar US$ 1,5 miliar. TikTok juga harus menyediakan pendanaan bisnis yang dibutuhkan GoTo di masa depan tanpa dilusi[1] tambahan.

 

TikTok memilih GoTo sebagai mitranya ialah karena :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline