Lihat ke Halaman Asli

Balada Kunti

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

129273803576791720

-Untuk Widyo Purnomo-

[caption id="attachment_80685" align="aligncenter" width="240" caption="- dok. pribadi -"][/caption]

.

"Betapa celaka belaka manusia-manusia ini," kata seekor hantu perempuan penghuni pohon nangka pada suatu magrib di tepi jalan desa menuju Sentul City. "Mereka sama sekali tak mengindahkan eksistensiku dan pohon nangka ini demi keserakahannya. Makhluk tak tahu diri. Sudah bisa pergi ke bulan, bisa kirim wahana ke planet-planet jauh, mengapa aku digusah-gusah juga dari rumahku yang nyaman ini? Sontoloyo."

Ia berkata-kata sendirian seperti hantu pengidap kompleks kejiwaan. Seekor burung hantu yang hinggap di dahan sama dengan kuntilanak itu hanya menggerutu, merasa terganggu. “Kuku...kuku...kukuuuu kuku kukuuu...,” suaranya merdu. Sedang seekor ular pucuk yang menghuni puncak tajuk menggumam pelan saja, “Ribut melulu, sih. 'Ncuk.”

(jebul ulane iku arek Suroboyo, Cak...1)

.

Memang sudah beberapa hari ini Coonty Klitorawaty, nama lengkap hantu bertubuh mungil tersebut, merepet saja kerjanya. Menggerundel tanpa henti karena pohon nangka yang menjadi habitat beragam makhluk itu hendak ditebang demi pelebaran jalan. Adapun kabar itu datang beberapa pekan belakangan dari para mandor dan buruh proyek pembangunan gorong-gorong yang kerap mengaso di bawah pohon.

Katenye si Boss, kite bakal dikasi gawean baru, nebang po'on nangke ini buat ngecor jalanan bulan depan — kata John.

Inggih, Mas, tapi saya ndak ikut soale anak saya mau khitan lagi di Sragen. Yang kemarin gagal. Jadi saya mesthi mudik — timpal Paul.

Ringo heran betul: Bah. Buzzyet. Manalah bizza orang zzunat zzampai berzzeri. Zzunat cuma zzekali, Mazz! Zzableng kau, ah....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline