Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Wasiat Penulis Tua

Diperbarui: 2 Januari 2023   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Wasiat 1

Bila aku mati
Kuburkan aku di kaki bukit sepi
Dengan nisan bertuliskan, penulis tanpa buku
Tak perlu nangis tersedu

Ziarahi saja makamku
Tidak perlu repot-repot membawa bunga
Cukup membawa doa untukku
Kembalilah selalu ziarah, jangan lupa

Buatkan kuburku dengan keramik putih
Biar selalu terlihat bersih
Jangan basahi dengan sedih

Ingatlah aku sebagai penulis
Yang hatinya pernah teriris
Tapi jangan kau menangis

Wasiat 2

Aku tidak meninggalkan warisan harta yang melimpah
Hanya tulisan yang belum selesai menulis kisah
Aku wariskan untuk anak tertua agar diselesaikan
Jangan tulis namaku ditulisan itu tapi namamu ditampilkan

Biarkan aku tetap penulis tanpa buku
Telah ditingkatkan penulis pewarisku
Nikmati kepuasan yang tidak pernah kurasa
Perbuatan baikmu akan selalu menjadi doa

Ajarkan adikmu menulis buku
Sebagai tertua memiliki ilmu
Agar mereka tidak seperti bapakmu

Penuhi rak buku dengan karyamu
Bersama karya mereka yang berilmu
Berarti telah melaksanakan pesanku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline