Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Puisiku Pagi

Diperbarui: 6 November 2021   05:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Pagi adalah rahim puisi
Kelahiran setiap pagi
Tidak ingin berhenti
Menjadi waktu yang sangat berarti

Embun adalah air ketuban puisi
Yang mengiringi kelahiran kata dari kandungan hati
Kokok ayam dan kicau burung menjadi tangis bayi yang berganti
Di Timur puisi lahir bersama matahari

Judul puisi adalah nama bayi
Tanpa cukuran rambut yang sudah rapi
Aku lelaki menjadi kelamin puisi
Langsung berlari

Telah lahir puisi dari pagi
Selalu disyukuri
Telah menjadi rezeki
Menyenangkan hati

Sungailiat, 6 November 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline