Lihat ke Halaman Asli

Fairuz Mutia

Dosen Arsitektur Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Desain Ruang Belajar Anak Usia Dini pada Taman Kanak-Kanak RA/TK Al Fath Sidoarjo

Diperbarui: 9 Agustus 2022   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum dan Sesudah Implementasi Desain Interior (Dokpri)

Sesuai dengan semangat Ki Hadjar Dewantara, pendidikan tidak boleh tercerabut dari masyarakatnya. Dalam semangat yang sama pada tridharma Perguruan Tinggi, peran dosen dan mahasiswa sudah tidak lagi hanya sebatas berkuliah dan belajar di dalam ruang tertutup. 

Saat ini, dengan banyaknya pergerakan Kampus Merdeka dan juga orientasi pendidikan yang berbasis OBE (Outcome Based Education), dunia kampus semakin berperan penting dalam membantu masyarakat dalam melangsungkan kehidupan yang lebih berkeadilan sosial.

Seperti kegiatan yang telah dilaksanakan oleh UPN "Veteran" Jawa Timur, dalam skema Penerapan Ipteks pada Masyarakat (PIKAT), UPN "Veteran" Jawa Timur berusaha menjembatani antara bagaimana inovasi dan pengembangan keilmuan. 

Pengembangan dan inovasi ini kemudian dapat diimplementasikan pada masyarakat dengan tepat guna, salah satunya adalah kelompok kami. Terdiri dari komposisi dosen (Fairuz Mutia, Ratna Andriani Nastiti, Azkia Avenzoar) dan mahasiswa (Danendra, Latif dan Diva) kami menggunakan pendekatan desain arsitektur dan interior yang merupakan bidang yang kami tekuni. 

Proses awal melalui survey kondisi eksisting pada RA/TK Al Fath Sidoarjo dilakukan analisis mengenai desain yang telah ada. Desain pada kondisi awal ditengarai cukup sesak, pemilihan warna furniture dan juga dinding belum mencerminkan ruang belajar taman kanak - kanak yang baik. 

Desain dan penempatan ruang lebih banyak bersifat seadanya, dan pemilihan warna cenderung mempergelap suasana belajar sehingga membuat kenyamanan belajar anak - anak terganggu. Hal ini cenderung membuat anak - anak tidak fokus dalam belajar.

Hasil desain yang kemudian diimplementasikan menggunakan pendekatan skema warna analogus hijau. Warna analogus adalah warna yang berdekatan satu sama lain dalam lingkaran warna. Skema warna analogous ini sering ditemui dalam alam dan menyenangkan untuk dilihat. 

Kombinasi ini memberikan warna terang dan ceria sehingga warna terlihat harmonis dan selaras. Tone warna hijau kemudian dipilih sebagai simbologi dari TK Islam, sekaligus sesuai dengan psikologi warna, hijau merupakan warna yang merangsang semangat belajar. 

Warna hijau sarat akan harmoni (keseimbangan), kesuburan, kesegaran, kedamaian, hingga efek relaksasi bagi seseorang. Warna hijau dipercaya mampu menurunkan stres, melambangkan penyembuhan, hingga mendorong perasaan empati. 

Hijau memiliki efek menenangkan pada tubuh anak, meningkatkan konsentrasi, dan beberapa penelitian menunjukkan hijau bisa meningkatkan kemampuan membaca, karenanya pengaruh warna satu ini sangat baik untuk situasi belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline