Lihat ke Halaman Asli

Rully Moenandir

TV and Movie Worker

Upacara Online Hardiknas 2020 DKI yang Bikin Heboh!

Diperbarui: 4 Mei 2020   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sejak Jumat kemarin, saat libur Hari Buruh. Keluarga kami mendapatkan Broadcat messege dari WA Group orang tua siswa anak-anaka kami mengenai Upacara Online dalam rangka hari pendidikan Nasional tahun 2020.

Upacara yang memang biasa dilakukan di seluruh sekolah di Indonesia ini, memang bertujuan mulia sekali. Untuk mengenang dan menghargai perjuangan Ki Hajar Dewantara (Raden Mas Soewardi Soerjaningrat), seorang pendiri Perguruan Taman Siswa; suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda. 

Selain tentunya untuk menghargai seluruh jajaran pengajar baik tingkat dasar, menengah, atas, bahkan Tinggi, dan tidak lupa pula termasuk pengajar-pengajar non-formal, bahkan orang tua kita di rumah yang juga ikut andil tentunya dalam mendidik dan membentuk kita saat ini sebagai insan manusia berpendidikan. 

Hari, dimana bukan hanya menghargai mereka selama 1 hari  penuh, tapi juga terus mengingat sebagaio simbolisme karena sejatinya setiap saat kita pasti ingat dan terus mendoakan mereka yang dikenal sebagai "pahlawan tanpa tanda jasa" sampai kapanpun.

Ki Hajar Dewantara sendiri, yang melahirkan semoboyan Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, Tut Wuri Handayani (dijadikan semboyan pendidikan Nasional kita). 

Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun edisi 1998, dan dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Sukarno, pada 28 November 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959).

===

Sore itu, Jumat 1 Mei 2020; sebuah Broadcast Messege masuk lewat Group Orang Tua siswa sekolah anak kami, dimana isi beritanya adalah siswa diminta untuk mengikuti Upacara Bendera yang dipimpin langsung Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, melalui aplikasi Goole Meet, dengan disertai 1 buah file *.CSV yang ketika dibuka berisi nama-nama siswa di sekolah anak kami dengan user name dan password untuk menggunakan Google Meet tersebut. 

Hebohlah jagat Group WA, karena setelah saling kroscek di kerabat yang juga anaknya bersekolah di sekolah negeri sama juga mendapatkan pemberitahuan tadi plus user name dan passwordnya dengan lengkap. 

Bukan upacaranya yang memang "kekinian", tapi proses menggunakan aplikasi Google Meet inilah yang sedikit dirasa "menyulitkan". Kita tahu, orang tua siswa itu tidak "standar", baik dalam penguasaan teknologi maupun gadget yang dimiliki. 

Kasus-kasus yang muncul di gruop kami sendiri yakni beberapa orang tua tidak paham apa itu google Meet, dan walau sudah menginstallnya sekalipun tidak "bersahabat" dalam penggunaannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline