Lihat ke Halaman Asli

Tubagus Adhi

wartawan

Saat Airlangga Hartarto Memuji Empat KEK dengan Kinerja Impulsif

Diperbarui: 29 Agustus 2022   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

INDONESIA memiliki belasan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang menopang pertumbuhan ekonomi nasional secara umum. Indonesia menjadi negara berkembang yang paling banyak memiliki KEK, bahkan disebut-sebut terbanyak untuk kawasan Asia. 

Pembangunan KEK diharapkan dapat mewujudkan percepatan pembangunan ekonomi yang merata di Indonesia. Tujuan utama pengembangan KEK adalah mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, serta meningkatkan daya saing.

Dari penelusuran penulis, dari sebanyak 19 KEK yang ada saat ini, sebagian di antaranya sudah beroperasi. Tentu tak bisa diabaikan keberadaan KEK Arun Lhokseumawe sebagai KEK terlama, ditetapkan sejak 2012 dan beroperasi sejak Januari 2015. Kegiatan utamanya ada pada industri energi, industri petrokimia dan kimia lainnya, industri pengolahan kelapa sawit, industri pengolahan kayu, dan logistik.

Menyusul kemudian KEK Sei Mangkei, yang ditetapkan tahun 2017 dan beroperasi sejak bulan Desember 2018. Kegiatan utamanya ada pada industri pengolahan kelapa sawit, industri pengolahan karet, pariwisata, dan logistik. 

Lalu, KEK Batam Aero Technic (BAT), yang baru ditetapkan pada 2021, dan kegiatan utamanya ada pada industri MRO (Maintenance, Repair, Overhaul) pesawat. Di tahun yang sama, Pemerintah menetapkan KEK Nongsa, yang kegiatan utamanya ada pada industri IT digital dan pariwisata.

Berikut daftar KEK lainnya: KEK Galang Batang (2017), fokus pada industri pengolahan bauksit dan logistik. KEK Tanjung Kelayang (2016), konsentrasi pada industri pariwisata, serupa dengan KEK Tanjung Lesung (2015) dan KEK Lido (2021), serta KEK Mandalika (2017) dan KEK Likupang (22019). KEK Kendal (22019), fokus pada industri tekstil dan busana, industri furniture dan alat permainan, industri makanan dan minuman, industri otomotif, industri elektronik, dan logistik.

Masih di Pulau Jawa, ada KEK Gresik (2021), konsentrasi pada industri metal, industri elektronik, industri kimia, industri energi, dan logistik. KEK Singhasari (2019), konsentrasi pada pariwisata dan pengembangan teknologi.

Beralih ke Kalimantan, ada KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK/2014), fokus pada industri pengolahan sawit, industri energi, dan logistik. Bergeser ke Sulawesi, ada KEK Palu (2017),  konsentrasi pada industri logam dasar dan logistik. KEK Bitung (2019), fokus pada industri pengolahan kelapa, industri pengolahan perikanan, dan logistik.

Lalu KEK Morotai (2019), fikus pada industri pengolahan perikanan, pariwisata, dan logistik. KEK Sorong (2019),  fokus pada industri pengolahan nikel, industri pengolahan kelapa sawit, industri hasil hutan dan perkebunan (sagu), dan logistik.

Pemerintah sebenarnya telah menetapkan KEK Tanjung Api-Api di Kabupaten Banyuasin, Sumsel, pada 2014. Namun, pada penetapan KEK Tanjung Api-Api tersebut belakangan dibatalkan awal 2022, dan dialihkan ke KEK Tanjung Carat yang dinilai lebih representatif.

Pemerintah sangat berharap pada pengembangan KEK ini, sebagaimana kerap disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam berbagai kesempatan, terkini saat meninjau KEK Nongsa Digital Park (NDP) di Nongsa, Aceh. KEK NDP, sebagaimana namanya, dikhususkan pada pengembangan digital (IT).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline