Lihat ke Halaman Asli

Rosse Hutapea

Praktisi PR

UPH Symphony Orchestra Sukses Suguhkan Beethoven and The Romatics

Diperbarui: 3 Februari 2017   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UPH Symphony Orchestra dalam konser 'BEETHOVEN AND THE ROMATICS'

Penampilan memukau dari UPH Symphony Orchestra menyuguhkan 9 karya dari musisi abad 19 yang dirangkum dalam ‘BEETHOVEN AND THE ROMANTICS’, mendapat sambutan meriah dari hampir 200 penonton di Auditorium UPH D501, pada 26 Januari 2017. Dipandu oleh Michael B. Mulyadi, S.Kom, M.A. yang juga sebagai Coordinator of Orchestra and Conducting Studies, di Conservatory of Music UPH, menjadikan konser ini tidak hanya memberikan suguhan musik yang enak dinikmati telinga tetapi juga mampu membawa para penonton pada situasi yang melatarbelakangi setiap karya yang diciptakan oleh para musisi di jaman romantik.

Ke Sembilan karya yang dimainkan dalam dua sesi. Sesi pertama menampilkan karya Symphony No.1 in C Major, Op.21, L.V. Beethoven (1770-1827): Adagio molto-Allegro con brio, Andante cantabile conmotto, Menuetto: Allegro molto e vivace dan Adagio-Allegro molto e vivace.Pada sesi kedua dilanjutkan dengan 5 karya lainnya, diantaranya The Barber of Seville Overture dan Kaizer Waltzer,serta 3 karya yang dibawakan solois Ridolf Hehanussa,  antara lainI'll Walk with God, E lucenvan lestelle, dan Agnus Dei.

Menurut Michael, pemilihan lagu dalam konser kali ini berangkat dari kebutuhan anggota UPH Shympony Orchestra untuk memperdalam dan memperluas wawasan mahasiswa tentang musik simfonik di zaman romantik (abad ke-19) yang dimulai di penghujung abad 18 oleh Beethoven. Karenanya upaya konser kali ini berangkat dari kebutuhan secara kognitif akademis, yakni untuk belajar khasanah musik bagi mahasiswa dan memahami ekspresi bermusik di abad yang bersangkutan beserta dengan gaya dan pendekatan yang relevan.

Ridolf Hehanussa membawakan 'E lucenvan le stelle' karya G. Puccini (1858-1924)

Karya-karya yang dipilih khususnya untuk musik vokal yang ditampilkan solois bertujuan untuk mempromosikan kepada public kompetensi dari departemen vokal UPH CoM, sekaligus juga memaparkan musik vokal dan opera bagi para musisi muda orkestra untuk mampu beradaptasi dan berkolaborasi apik dengan solois. Dalam perjalanannya, pemilihan lagu ini juga disusun sebagai sebuah pemaparan pengetahuan umum musik bagi audiens.

“Selain itu, konser ini juga menjadi awalan tahun baru bagi UPH Shympony Orchestra dan kegiatan di UPH, sehingga karya Emperor Waltz yang menjadi salah satu karya standar dalam konser perayaan tahun baru di Vienna pun kami tampilkan di malam itu, dengan melodinya yang indah, nyaman didengar dan membawa suasana dansa,” tambah Michael.

Konser ini juga mendapat dukungan penuh dari pimpinan UPH yang terus mendukung  kemajuan Conservatory of Music. Dekan CoM, Antonius Priyanto, S.Ag., B.CM., M.Mus, yang juga hadir dalam konser ini menyampaikan apresiasinya terhadap  dedikasi dan loyalitas musisi muda dari mahasiswa CoM UPH.

“Konser ini menjadi milestone  bagi Conservatory of Music UPH untuk lebih maju dan semakin dikenal masyarakat. Untuk menghasilkan para musisi yang berkualitas, kami melakukan proses seleksi mahasiswa yang cukup ketat dengan mengutamakan musikalitas, profesionalitas dan motivasi,” jelas Antonius.

Esther Anne Parapak (kedua dari kiri) bersama Ridolf Hehanussa tenor, Michael. B. Mulyadi konduktor, dan Antonius Priyanto, Dekan CoM UPH

Di akhir konser Dekan dan Ibu Esther Anne Parapak, yang hadir mewakili Rektor UPH, Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, memberikan apresisasi kepada seluruh penampil yang diwakili Michael B. Mulyadi sebagai konduktor UPH Symphony Orchestra, dan Ridolf Hehanussa, solois. 



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline