Lihat ke Halaman Asli

Rosidin Karidi

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Saatnya Penumpang Peduli Kualitas Transportasi "Online"

Diperbarui: 20 April 2018   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejumlah pengemudi transportasi online tengah menunggu penumpang di sekitar stasiun juanda (dokumentasi pribadi)

Kehadiran transportasi online di berbagai kota, menjadi penolong dari sejumlah kendala transportasi yang dialami masyarakat selama ini. Bagaimana pun, kemudahan yang dihadirkan transportasi online ini, belum bisa dilakukan jenis transportasi konvensional. Begitu pula soal harga, relatif lebih kompetitif. 

Soal pelayanan, penumpang diperlakukan sebagai tuan. Mereka dapat memesan dan memilih tujuan, sembari duduk di rumah nikmati secangkir teh. Kurang cocok, bisa membatalkan sewaktu-waktu.

Dalam kurun dua tahun, perkembangan transportasi online semakin pesat. Pengemudi tumbuh bak jamur dimusim hujan. Ekspansi pun merambah hingga kota kecil. Di sisi lain, beberapa pengemudi di sejumlah tempat mulai merasakan kejenuhan pasar. Tingkat pesanan tidak lagi tinggi.

Dalam perkembangannya berikutnya, kualitas pengemudi dan kendaraan tidak lagi sama saat mereka peroleh izin. Sistem poin dan bonus, menjadi incaran pengemudi. Kondisi itu sedikit banyak membuat pengemudi mulai lupa akan kualitas pelayanan. Setidaknya dari kondisi kendaraan.

Lalu bagaimana kita menyikapi? 

Dari perusahaan jasa, dalam aplikasi sudah menyediakan kolom penilaian dan komentar untuk penumpang. Mereka bisa memberikan komentar objektif, bahkan subjeltif, tanpa diketahui pengemudi. Penumpang bisa optimalkan fitur ini untuk kontrol kualitas pengemudi, kendaraan dan layanan.

Penulis, sebagai penumpang aktif transportasi online, berusaha memberikan reviu. Apa saja, yang dirasakan sepanjang perjalanan. Tidak mudah memberikan bintang empat, terlebih lima. Jika memang ada satu indikator saja dirasakan tidak memuaskan, ada hak kita sebagai penumpang berikan penilaian. Ini bukan persoalan kasihan, tapi cara penulis menjaga kualitas layanan yang mereka berikan. Bahkan tidak perlu ragu batalkan pesanan jika diperlukan.

Pertama, cek nomor kontak. Banyak pengemudi ganti nomor, tidak lagi sama dengan yang didaftarkan. Dalam kondisi ini, pesanan dapat dibatalkan dengan alasan pengemudi tidak bisa dihubungi. Beres kan...

Kedua, saat bertemu cek plat nomor kendaraan, pastikan sama seperti yang tertera di aplikasi. Jika berbeda, bilang maaf dan batalkan pesanan. Jangan sesekali naik kendaraan itu. Jika terjadi kecelakaan, kekerasan, atau perampokan, maka itu tanggung jawab sendiri. Perusahaan pun bisa dengan mudah lempar tanggung jawab.

Ketiga, kelengkapan pengemudi. Contohnya bagi pengemudi motor. Pakai seragam adalah aturan dari perusahaan, helm pun demikian. Kebersihan kendaraan pun perlu diperhatikan.

Keempat, perlengkapan penumpang. Jangan ragu untuk meminta masker dan tutup rambut, bagi penumpang motor. Karena itu standar layanan yang wajib diberikan ke penumpang. Lagian kita juga perlu menjaga rambut kita dari kotoran yang menempel di helm.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline