Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 70)

Wonderful Indonesia

Pada tanggal 5 Oktober kami meluncur dari Burns Beach menuju Araluen Botanic Park, walaupun baru sebulan yang lalu sudah berkunjung ke sana. Karena pada hari ini akan digelar acara Wonderful Indonesia di Araluen. Panitia yang datang duluan mengatur tempat untuk acara, sementara belum mulai acara kami mengambil foto dulu.

Dok pribadi

Dok pribadi

Kios Kuliner khas Indonesia 

Setelah puas berfoto kami mengunjungi kios kuliner khas Indonesia dan berbelanja sedikit makanan ringan untuk penganjal perut. Risoles dan kue bolu lapis serta segelas masing masing cendol pandan karena memang sudah lama tidak meniknatinya.

Menurut Helmi salah seorang panitia yang berada di kios semua penghasilan ini akan disumbangkan untuk keperluan membantu kegiatan sosial orang Indonesia yang berada di Australia Barat. Jadi yang bertugas disana adalah relawan yang tidak digaji. Harga cendol segelas 5 dolar berarti Rp 50.000,- kue sepotong 2,5 dolar Rp 25.000,-

Berbelanja di kios (dok pribadi)

President Direktur Araluen 

Presiden direktur Araluen yaitu  Mike Nelson hadir dalam acara tersebut,begitu juga  KonJen RI Perth Ibu Dewi Gustina Tobing.Tenda tidak cukup untuk para tamu karena itu sebagian duduk dibangku taman disekitar tenda.

Kami bersyukur ikut kebagian tempat duduk dibawah tenda.

President Direktur Araluen Mike Nelson (dok pribadi)

Konjen RI Ibu Dewi Gustina Tobing (dok pribadi)

Tarian Daerah

Acara dimeriahkan dengan tari tarian daerah seperti tarian Dayak dari  Banjar, tari Legong dari Bali dan Tari Enggang dari Kalimantan yang dibawakan dengan sangat mantap serta mampu memukau  bagi para penonton yang terdiri dari berbagai suku bangsa. 

Acara demi acara demikian mengasyikan sehingga tanpa terasa matahari sudah semakin condong kebarat . Sudah waktunya kami meninggalkan lokasi Wonderful Indonesia.