Lihat ke Halaman Asli

Ronald Anthony

Penulis Lepas

Saturday Morning #23 - "Beda Reaksi dan Respon"

Diperbarui: 31 Oktober 2020   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Dalam dua minggu kebelakang, saya banyak menemui orang-orang baru untuk mengurus sesuatu. Namun, tak jarang pula saya sadari dalam dua minggu kebelakang saya banyak bertemu juga dengan teman-teman lama. 

Selama ini saya selalu menganut prinsip bahwa dari setiap orang kita bisa selalu belajar. Belajar yang dimaksud tak melulu di bangku sekolah, karena sejatinya banyak ilmu serta kisah hidup yang dapat pelajari dari bertemu orang entah itu karakter, sikap, ataupun juga etika yang dipunyainya.  

Ngomong-ngomong soal belajar dari setiap cerita orang, saya mau membuat pengakuan jujur di awal tulisan ini, rata-rata ternyata orang yang membagikan kepada saya cerita atau kisahnya dalam dua minggu kebelakang adalah orang yang kerap lebih banyak membawa emosi dalam melihat atau memutuskan sesuatu.

Meskipun demikian, kadangkala melihat atau memutuskan sesuatu berdasarkan emosi saya pikir lebih disebabkan karena logika atau pemikiran yang singkat atau bahasa kerennya adalah cepat bereaksi. 

Maka daripada itu, seringkali keputusan yang diambil kadang kala menjadi tidak tepat. Saya pribadi berani mengambil kesimpulan karena dari cerita-cerita mereka yang memutuskan dengan emosi, lebih banyak yang kurang tepatnya dibandingkan yang tepat. Wkwkwk.

Entah kebetulan atau tidak, saya juga merasa seringkali orang terbalik dengan istilah "Reaksi dan Respon". Padahal ini adalah kedua istilah yang berbeda. Apalagi, cara menyikapi atau menggunakannya juga merupakan dua hal yang berbeda. 

Jika kita berbicara Reaksi, maka pada dasarnya adalah sebuah istilah bagi orang yang menanggapi sesuatu atau situasi dengan emosi atau pikiran sesaat. Dan biasanya jika menggunakan reaksi maka lebih banyak dikedepankan adalah emosinya ketimbang pikir panjang. 

Sedangkan jika kita berbicara Respon, maka ini tentu berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Reaksi. Hal ini karena dalam Respon yang dikedepankan adalah akal sehat, dimana orang yang dapat merespon dengan baik adalah orang yang dapat berpikir secara jernih dan matang baru menanggapi sesuatu kondisi. Sehingga, pada akhirnya kalau orang tersebut merespon dengan baik maka keputusan yang diambil pun menjadi tidak salah pula.

Berbicara soal reaksi dan respon, tak jarang saya banyak menemui orang yang masih sulit membedakan antara Reaksi dan Respon. Bahkan, ada pula diantaranya yang masih menganggap keduanya adalah sama. Anda masih bingung, dengan analogi reaksi dan respon ini? saya mau mencoba menjelaskan kepada anda dengan sebuah gambar dari antidosa sebagai berikut: 

dokumen: antidosa

dokumen  antidosa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline