Lihat ke Halaman Asli

Bersabarlah Mengantri

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antri

[caption id="" align="alignright" width="374" caption="Antri"][/caption] Tadi sempat menunggu antrian panjang. Ratusan orang berada di depanku. Berdiri menunggu giliran memasuki pintu itu. Satu persatu orang dipanggil masuk. Sementara aku berada entah pada urutan yang keberapa ratus. Panjang. Aliran antrian mengalir begitu pelan. Hampir sejam. Sekarang saya sudah berada di tengah antrian panjang itu. Ya, tepat di tengah. Hawa berubah menjadi pengap. Diselimuti orang-orang dengan isi kepala yang sama, kapan antrian ini berakhir? Suasana terasa sedikit tegang begitu saya hanya berjarak tiga orang dari pintu itu. Adrenalin terasa kencang. Deb..deb.. Deb..deb... Deb..deb... Santai, rud. Tiba-tiba pintu terbuka. Seorang pria berkulit coklat mempersilahkan saya masuk. Saya tersenyum, berusaha memperbaiki suasana hati. Hah? Setelah menyelesaikan proses registrasi di Meja 2, saya berbalik, dan kaget. Saya dipersilahkan duduk dideretan kursi yang jumlahnya ratusan. Lagi-lagi, masih harus antri. Kupikir setelah melewati pintu mendebarkan itu, prosesnya tinggal sedikit lagi, ternyata tidak. Fiuhh.. Ya sudahlah. *aduh.. kok malah hang? Akh,.. lanjutannya nanti sajalah.. (Gambar minjem dari sini)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline