Lihat ke Halaman Asli

Perbedaan

Diperbarui: 18 Desember 2017   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tertegun dan tak mampu lagi berkata

Mulut terikat benang kebenaran yang tak mampu terbuka

Jantung berdetak menghentakkan arti yang sebenarnya

Apa salahku dengan teori-teori itu?

Hujatan itu tanpa henti menyerangku yang lunglai oleh kenyataan

Tanganku, kakiku, dan segenap asaku menggetarkan emosi yang terus berkobar

Tetapi apa dayaku yang hanya rumput kecil tak berarti dengan teori yang selalu tak tergapai mimpi

Apa lagi yang harus ku yakini dengan kebenaran yang tertulis dalam secarik kertas kusam tak berwarna itu

Tuhan

Berikan petunjuk dari dua persimpangan jalan yang berakar panjang

Dari langkah yang tersesat karena lelah menantang kehidupan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline